nasional

Penting Diketahui, Dalil, Tata Cara, dan Ketentuan Puasa di Bulan Ramadhan

Kamis, 24 Maret 2022 | 08:38 WIB
Bulan Ramadhan. (Bogor Times)

Bogor Times - Dalam perhitungan kalender Hijriah, bulan Ramadhan merupakan bulan ke-9. Pada bulan ini umat Muslim yang sudah baligh, mampu, sehat dan bukan dalam keadaan lingkungan jauh (jarak 82 km), wajib untuk melakukan puasa selama satu bulan penuh. Menurut Syekh Hasan bin Ahmad al-Kaff, alasan 'Ramadhan' pada bulan ini karena dulu saat penamaannya bertepatan dengan cuaca yang sangat panas. 'Ramadhan' sendiri berasal dari kata الرَّمْضَاءُ (al-ramdhâ') yang artinya sangat panas. Ada juga yang mengatakan, kata 'panas' itu diidentikkan dengan pembakaran dosa, karena ampunan Allah terbuka lebar pada bulan tersebut. (Hasan al-Kaff, Al-Taqrîrât al-Sadîdah, h. 433)

Dalil Puasa Ramadhan Terkait dengan dalil kewajiban pujian, sudah Allah swt tegaskan dalam firman-Nya,

  ا لَّذِينَ امَنُواْ لَيۡكُمُ لصِّيَامُ ا لَى لَّذِينَ لِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ  

Artinya: “Hai orang-orang yang percaya, wajib di atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183) Rasulullah juga mengatakan,  

اْلإِسْلاَمُ لَى : ادَةِ لاَ لٰهَ لَّا اللهُ ا لُ اللهِ امِ الصَّلاَةِ اءِ الزَّكَاةِ الْبَيْتِ انَ (رَوَاهُ البُخَارِيُّ لِمٌ)  

Artinya: “Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) menyambut Ramadhan” (HR al-Bukhari dan Muslim).  

Keutamaan Puasa Ramadhan Sebagai bulan paling mulia, melakukan puasa Ramadhan pada bulan itu memiliki banyak sekali keutamaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Diangkatnya derajat satu keutamaan yang diperoleh orang yang melaksanakan puasa Ramadhan adalah derajatnya di sisi Allah swt. akan diangkat. Terkait ini, Syekh 'Izzuddin (w. 1181 M) mengutip salah satu hadits Nabi yang bunyi,  

ا اءَ انَ ابُ الْجَنَّةِ لِّقَتْ ابُ النَّارِ الشَّيَاطِيْنَ  

Artinya: “Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, tutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu” (HR Imam Muslim).  

Menurut Syekh 'Izuddin, maksud dibukanya pintu surga adalah pada bulan Ramadhan ada banyak amal ibadah yang menyebabkan dibukanya pintu surga. Sementara yang dimaksud dikuncinya pintu neraka adalah karena pada bulan tersebut sedikit perbuatan maksiat yang menyebabkan tidak terkuncinya pintu neraka.

Sedangkan setan dibelenggu karena saat kondisi istirahat, setan tidak menggoda manusia untuk bermaksiat ('Izzuddin, Maqâshidush Shaum, h. 12).  

2. Sebagai kontrol syahwat Keutamaan lain dari Anda adalah mampu mengontrol syahwat. Ketika syahwat dikontrol, akan terhindar dari godaan setan karena syahwat merupakan pintu masuk utamanya. Jika setan tidak menggoda, tidak akan terhindar dari hari-hari perbuatan maksiat. Rasulullah bersabda:

  ا الشَّبَابِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ لْيَتَزَوَّجْ، لِلْبَصَرِ، لِلْفَرْجِ، لَمْ لَيْهِ الصَّوْمِ، لَهُ وِجَاءٌ  

Artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sebenarnya mereka lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih mudah menjaganya. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka pernikahanlah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya” (HR Imam Ahmad dan Imam al-Bukhari). Menurut Imam al-Ghazali (w. 1111 M), sumber utama perbuatan maksiat adalah hawa nafsu. Sementara 'bahan bakar' nafsu itu sendiri adalah makanan. Saat seseorang hidup, secara otomatis konsumsi makanan dalam tubuh berkurang.

Halaman:

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB