Bogor Times,Jakarta-Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen menurunkan tingkat pengangguran nasional yang ditargetkan 5,5-6,3 persen di tahun 2022.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam melihat akan ada penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun ini dan akan terjadi secara bertahap.
Per Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia turun menjadi 6,5 persen dari 7,1 persen pada Agustus 2020, atau setara dengan 0,67 juta orang.
Baca Juga: Mau Lamar CPNS Tahun 2022 Wajib Baca Ini
Menurut Piter, adanya relaksasi kebijakan dari pemerintah menjadi harapan terbukanya kembali lapangan kerja dan mengembalikan kesejahteraan pekerja.
“Pulihnya ekonomi akan membuka lapangan kerja, mengembalikan kesejahteraan masyarakat yang sempat terenggut selama pandemi. Kalau kondisi pandemi semakin mereda atau bahkan berakhir, ekonomi pulih, pengangguran akan menurun,” ujar Piter, Rabu (30 April 2022).
Sektor–sektor yang menyerap tenaga kerja per Agustus 2021, yaitu manufaktur dengan 1,22 juta tenaga kerja, perdagangan sebesar 1,04 juta tenaga kerja, konstruksi sebesar 0,22 juta tenaga kerja, akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 0,64 juta tenaga kerja, dan pertambangan sebesar 0,9 juta pekerja.
Kinerja sektor ketenagakerjaan ini juga didukung oleh penyaluran belanja pemerintah yang turut menciptakan lapangan kerja.
“Di tahun 2022, Pemerintah melalui program PEN dan lainnya akan terus mendorong penguatan pemulihan ekonomi agar dapat mengoptimalisasi penyerapan angkatan kerja baru, termasuk pekerja yang sebelumnya terdampak pandemi,”ujar Febrio.
Realisasi program PEN tahun 2021 mencapai Rp 658,6 triliun atau 88,43 persen.
Dalam PEN tersebut terdapat program yang didesain untuk membantu sektor ketenagakerjaan seperti kartu prakerja, program prioritas padat karya, dan insentif PPN DTP untuk sektor properti yang juga padat karya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran pada 2021 sebesar 6,49 persen.
"Target yang dicanangkan pembangunan nasional 2022 tersebut, diyakini dapat dicapai apabila terjadi perbaikan dari sisi supply (penawaran) maupun demand (permintaan) pasar tenaga kerja Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi tahun 2022 di Jakarta.
Dari sisi supply, pihaknya harus mempersiapkan kompetensi tenaga kerja Indonesia, melalui masifikasi pelatihan kerja, pemagangan, maupun peningkatan produktivitas.