nasional

Indonesia Tolak Permintaan Senjata Ukraina

Minggu, 1 Mei 2022 | 23:48 WIB

Bogor Times,Jakarta-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia tidak akan memenuhi permintaan bantuan senjata yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Indonesia tidak bisa memenuhi permintaan itu karena Indonesia memiliki prinsip politik luar negeri bebas aktif.

"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," kata Jokowi dalam keterangan pers dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Senin 2 Mei 2022.

Baca Juga: Dugaan Pidana Korupsi PDJT Yang Diduga Melibatkan Walikota Bogor Disesalkan Lamban Penanganannya oleh Dr Hukum

Sebagai gantinya, Jokowi menawarkan bantuan kemanusiaan dan berjanji akan mengirimkan dalam waktu dekat.Jokowi mengaku mendapatkan perkembangan terkait situasi di Ukraina dari Zelensky.

"Dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina. Dalam pembicaraan itu dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia," kata Jokowi.

Baca Juga: Praktisi Hukum Irianto Kecewa Kasus Korupsi PDJT yang Diduga Melibatkan Walikota Bogor Bima Arya Diambangkan

Jokowi berharap perang Rusia dan Ukraina dapat menemukan jalan damai.Pada Kamis malam, 28 April 2022, Presiden Jokowi juga berkomunikasi melalui telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Presiden Putin juga memberikan update mengenai situasi di Ukraina, termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Jokowi juga menekan pentingnya mengakhiri perang dan berakhir dengan damai.

Baca Juga: Terkait DueDiligence Anggota DPRD Kota Bogor Sudah Minta.Pemkot Bogor Menjawab Ada Namun Tak Pernah Diberikan

"Saya kembali tekankan pentingnya perang segera diakhiri dengan damai dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut," ungkapnya.

Presiden Zelenskyy diundang untuk hadir dalam KTT G20. Presiden Putin juga menyatakan kesediaan untuk menghadiri undangan KTT G20.

"Sebagai pemegang mandat Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia," pungkasnya.

 

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB