Bogor Times,Jakarta-Djoko Susanto pemilik dari Alfamart ternyata hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar.
Namun kini menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 1,45 miliar atau setara Rp 20,64 triliun (Kurs Rp 14.244).
Djoko yang merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara yang hanya mengenyam pendidikan dasar karena lebih memilih menjaga kios milik keluarga yang berlokasi di Pasar Arjuna, Jakarta.
Masa sulit yang sudah Djoko alami sejak kecil diperparah dengan terjadinya musibah kebakaran kios tersebut yang terjadi pada tahun 1976, dan musibah ini menghilangkan 80-90% modal miliknya.
Di usia 17 tahun dia juga mulai membantu mengelola usaha milik ke dua orang tuanya kios yang menjual bahan-bahan makanan dan rokok di Pasar Tradisional Arjuna, Jakarta. Lalu Kios ini pun diberi nama Sumber Bahagia.
Kesuksesan Djoko dalam mengelola kios makanan dan rokok menarik perhatian pemilik perusahaan rokok tembakau dan cengkeh terbesar di Indonesia,Putera Sampoerna.
Djoko Susanto adalah pendiri Alfamart yang dinobatkan menjadi orang terkaya ke-7 di Indonesia versi majalah Forbes, pada Oktober 2021.
Meskipun nama Djoko Susanto tidak seterkenal perusahaannya, Alfamart, tapi ia berhasil menggemparkan meda karena masuk jajaran 10 orang terkaya di Indonesia di tengah pandemi.
Padahal, sosok Djoko Susanto, pendiri Alfamart ini bahkan tidak pernah lulus SD dan lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Lalu bagaimana ia bisa menjadi bos Alfamart dan jadi salah satu orang terkaya di Indonesia?
Lahir dengan nama Kwok Kwie Fo pada 9 Februari 1950, Djoko Susanto sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar.
Namun karena pemerintah Indonesia tidak mengijinkan siswa dengan nama Cina bersekolah di Indonesia, ia terpaksa putus sekolah sejak kelas satu SD.
Meskipun tanpa pendidikan formal dan memutuskan untuk mengganti nama Indonesia menjadi Djoko Susanto, semangat belajarnya tak pernah padam.
Pada umur 17 tahun, Djoko Susanto mulai mengelola kios milik orang tuanya di Pasar Arjuna, Jakarta.
Kios sedergana orang tuanya bernama Sumber Bahagia, yang awalnya hanya fokus menjual bahan makanan.