nasional

Taliban Wajibkan Perempuan Tutupi Wajah di Tempat Umum

Sabtu, 7 Mei 2022 | 23:25 WIB

Bogor Times,Kabul-Pemerintahan Taliban resmi mewajibkan perempuan Afghanistan mengenakan pakaian yang menutup ujung kepala hingga ujung kaki atau burqa atau burkak di tempat umum mulai Sabtu (7/5/2022).

Kebijakan ini seolah kembali ke era pemerintahan garis keras Taliban pada 1996-2001 silam

Keputusan ini adalah eskalasi pembatasan yang terus bertambah terhadap perempuan di tempat umum, dan mendapatkan reaksi keras dari komunitas internasional.

Juru Bicara Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan membacakan dekrit dari pemimpin tertinggi kelompok itu Hibatullah Akhundzada pada konferensi pers di Kabul pada Sabtu.

Dekrit itu menyebutkan bahwa ayah atau kerabat laki-laki terdekat seorang wanita akan didatangi, dan akhirnya dipenjara, atau dipecat dari pekerjaan pemerintah jika perempuan itu tidak menutupi wajahnya di luar rumah.

Taliban menambahkan penutup wajah yang ideal adalah burqa biru yang menutupi semua bagian tubuh dan wajah,yang menjadi simbol global rezim garis keras Taliban sebelumnya dari tahun 1996 hingga 2001.

Kebanyakan wanita di Afghanistan mengenakan jilbab karena alasan agama,tetapi banyak di daerah perkotaan seperti Kabul yang para perempuannya tidak menutupi wajah.

Shir Mohammad, salah seorang pejabat kementerian setempat, lewat pernyataannya juga memperkuat diterapkannya aturan tersebut dengan mengatakan jika kewajiban ini merupakan tradisi di kelompok Taliban.

“Mereka harus mengenakan chadori (burqa dari kepala hingga kaki), yang merupakan bagian dari saling hormat dan sebuah tradisi kami,” kata Shir.

Kebijakan serupa juga pernah diterapkan pada kaum perempuan selama pemerintahan Taliban antara tahun 1996 hingga 2001.

Pembatasan ini merupakan salah satu yang sangat ketat setelah Taliban mengambil alih negara itu.

Sebelumnya Taliban memutuskan untuk menutup sekolah bagi anak perempuan di atas usia 12 tahun.

Ditambah lagi dengan pernyataan dari para pemimpin Taliban yang mengatakan apabila perempuan tidak memiliki urusan penting di luar, maka lebih baik mereka tinggal di rumah.

Langkah itu mendapat kekhawatiran dari para aktivis hak asasi manusia dan kemungkinan akan semakin memperumit hubungan Taliban dengan komunitas internasional yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap kelompok itu.

Beberapa keputusan kontroversial dari kelompok Taliban membuat posisi mereka untuk mendapatkan pengakuan dan donor internasional semakin menurun.

Halaman:

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB