Bogor Times - Pipa gas milik Pertamina Stasiun Kompresor Gas (SKG) 1 di Desa Kemang Tanduk, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Prabumulih, Sumatra Selatan meledak, Senin pagi (9/5/2022).
Hal tersebut membuat Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Suara Rakyat (GEMASURA) M Hafiz Azami sangat menyayangkan kejadian tersebut terulang kembali.
Hafiz mengatakan insiden tersebut terus berulang itu, disebabkan sistem pengamanan yang tidak andal dan menuntut untuk di investigasi yang menyeluruh dan transparan terkait insiden itu.
" Saya minta da audit sistem pengamanan di kilang-kilang milik Pertamina. Tidak hanya itu, saya juga meminta ada evaluasi mendalam dari kebakaran tersebut." ungkap Hafiz.
Menurutnya, Pertamina harus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya. Menurut dia, Pertamina harus memastikan manajemen risiko dilakukan dengan optimal.
"Seperti kasus kejadian ini kan ada korban luka dari masyarakat, kasian mereka menjadi korban, ini harus dilihat apakah dari perawatannya memang bermasalah" Terangnya.
Baca Juga: Wisata Gunung Peyek, Musuh Penyakit Stroke
Setidaknya dua warga terluka saat terjadi ledakan pipa gas di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Lokasi ledakan terjadi di antara PT Titis Sampurna dan PT Pertamina Limau Field areal SKG 1, di Desa Kemang Tanduk, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT).
Kedua korban yang merupakan pasangan suami istri tersebut yang berinisial K (52) dan N (47), warga Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, diduga terkena semburan gas dari pipa yang meledak.***
Baca Juga: Pukul Anggota Brimob, Atlet Dipolisikan
Baca Juga: Kemenag Rilis Daftar Nama Calon Jemaah Haji Tahun ini