Bogor Times- Penyakit mulut dan kuku (PMK) terus mewabah dan menyerang hewan ternak yang ada di Kabupaten Garut. Hal ini menyebabkan jumlah hewan ternak yang terpapar wabah PMK di Garut terus bertambah.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Sofyan Yani mengatakan, saat ini jumlah hewan ternak yang terpapar wabah PMK di Garut telah mencapai 517 ekor. Padahal 2 hari sebelumnya, hewan ternak yang dinyatakan positif terpapar PMK baru mencapai 381 ekor.
"Jumlah hewan ternak yang terpapar wabah PMK di Garut terus bertambah. Dari semula hanya 381 ekor, kini telah bertambah menjadi 517 ekor," kata Sofyan, mengutup media Pikiran Rakyat pada Selasa, 17 Mei 2022.
Temuan ini menurut Sofyan didasarkan pada hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pihaknya terhadap sedikitnya 709 ekor hewan ternak yang terdapat di 69 peternakan yang tersebar di 9 kecamatan. Dari 709 ekor hewan ternak yang diperiksa, 471 ekor di antaranya sapi potong, 183 ekor sapi perah, dan 55 ekor domba.
Dari 571 hewan ternak yang dinyatakan sakit, 340 ekor di anataranya telah diobati, 6 ekor mati, 16 ekor dipotong paksa, dan 28 ekor lainnya menunjukan gejala perbaikan, Ia berharap jumlah hewan ternak yang menunjukan gejala perbaikan akan terus bertambah.
"Dari 471 ekor sapi potong, sebanyak 415 ekor di antaranya dinyatakan sakit yang mengarah ke PMK, 11 ekor dipotong paksa, seekor dinyatakan mati, 159 ekor diobati dan 28 ekor lainnya dinyatakan sehat," katnanya.
"Sementara untuk pemeriksaan terhadap 183 sapi perah, 77 ekor dinyatakan sakit mengarah ke PMK, 8 ekor dipotong paksa, 4 ekor mati dan 175 ekor diobati dengan perkembangan status sakit yang mengarah ke penyembuhan," ujarnya.
Sedangkan untuk domba, ungkap Sofyan, dari 55 ekor itu, 25 ekor di antaranya dinyatakan sakit mengarah PMK, satu ekor mati, dan 6 ekor pengobatan. Sementara itu jumlah peternakan yang sudah diperiksa sampai sata ini sudah ada 69 yang tersebar di 9 kecamatan.
Lebih jauh dia mengatakan, 9 kecamatan yang terdapat peternakan yang sudah diperiksa tersebut yakni Garut Kota sebanyak 12 lokasi, Cisurupan 15 lokasi, Cikajang 2 lokasi, Leles 15 lokasi, Wanaraja 8 lokasi, Karangapwitan 1 lokasi, Banyuresmi 2 lokasi, Cilawu 12 lokasi, dan Cigedug 1 lokasi.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meminta warga Garut untuk tidak resah dengan adanya serangan wabah PMK. Hal ini dikarenakan virus yang menyebabkan wabah PMK ini tak akan menulari kepada manusia.
Adapun alasan petugas yang memeriksa hewan ternak diharuskan menggunakan alat APD, hal ini lebih kepada pencegahan terjadinya penularan terhadap hewan lainnya melalui pakaian yang digunakan petugas saat memeriksa hewan yang sudah terpapar.
"Kenapa saat melakukan pemeriksaan hewan ternak saya menggunakan baju APD, karena saya khawatir saya membewa virus PMK ke peternakan atau kandang lainnya sehingga bisa menularkan kepada hewan ternak lainnya. Untuk manusia sendiri, virus ini tidak membahayakan karena tidak menular kepada manusia," ucap Helmi.***