Bogor Times- Ketua Tim Pengawas Internal Pelaksanaan Haji Nizar Ali mengapresiasi ujicoba rompi penurun panas yang akan menemani jamaah haji.
Kegiatan ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksus (seksi khusus) yang mobile,” ujar Nizar yang dalam kesempatan ini juga sempat mencoba rompi penurun panas di KKHI
Rencananya, sambung Nizar, tahun ini Rompi tersebut akan diuji coba ke para jamaah.
“Mungkin selama sembilan tahun ke depan, saya rasa masih dalam suasana cuaca yang begitu panas. Maka ini inovasi yang perlu direspons, ditampilkan oleh kita semua, terutama para petugas yang langsung di lapangan,” ujar Nizar yang juga Sekjen Kemenag.
Ia menjelaskan, cuaca siang hari di Arab Saudi rata-rata lebih dari 40 derajat. Karenanya, inovasi rompi penurun panas ini sangat cocok.
"Rompi penurun panas ini merupakan rompi berbahan karbon dingin yang digunakan untuk memberikan sensasi dingin di tubuh," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Rompi ini bisa bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik mentari, sehingga sangat cocok digunakan oleh jamaah serta petugas yang terus bergerak di tengah udara terik Arab Saudi.***