Bogor Times-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menghadiri Gerakan Laut Bersih Nasional tahun 2022 pada Rabu, 7 September 2022, di Tanjung Priok, Jakarta.
Gerakan Laut Bersih merupakan serangkaian HUT ke-77 TNI AL sebagai aksi konkret dalam menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan dan ekosistem laut. Kegiatan ini kompak diselenggarakan serentak di 77 lokasi di Indonesia.
Gerakan Laut Bersih yang bertemakan “Membangun Kejayaan Maritim untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Cepat”.
Baca Juga: Barokah Kenaikan BBM, Sektor Pajak Dapat Tambahan Uang
“Pencemaran akibat sampah plastik di laut merupakan isu krusial yang sedang kita hadapi bersama, bahkan ini sudah menjadi perhatian global sehingga kita harus kompak dan cermat dalam menanganinya,” ujar Luhut Pandjaitan, dalam sambutannya.
Luhut juga menyebutkan, dalam tiga tahun terakhir, telah terjadi pengurangan sampah laut sekitar 28,5 persen. Namun, ini masih jauh dari target pada tahun 2025 mendatang yang ingin mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen.
Ditambah lagi, Indonesia juga berambisi untuk menuju bebas sampah plastik di laut pada tahun 2040, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018.
Baca Juga: Demo tolak BBM, 5 polisi luka-luka
Untuk itu, pemerintah terus mengintensifkan upaya-upaya dalam pengelolaan sampah secara terintegrasi.
Eks Menko Polhukam menjelaskan terkait telah dimanfaatkannya berbagai teknologi dan penerapan inovasi untuk mendorong pengurangan sampah laut di Indonesia.
Seperti, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang memiliki karya anak bangsa yang mampu mengolah 100 ton sampah menjadi energi listrik. Dan pengolahan 2.000 ton sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) setiap harinya. RDF digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen.
Baca Juga: Punggung Panas? Simak Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengatasi Punggung yang Terasa Panas
“Kami bermimpi pada tahun 2024 kuartal kedua kita bisa mengolah 12.000 ton sampah per hari dan menjadikan Indonesia bersih,” tutur Luhut Pandjaitan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa lebih 80 persen sampah laut berasal dari daratan yang terbawa ke laut melalui sungai-sungai. Upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan kolaboratif akan mewujudkan ekosistem laut yang lebih bersih dan sehat.
Luhut berharap serta mendorong masyarakat maupun stakeholders lainnya untuk lebih peduli dan ikut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan persampahan di Indonesia. (Ginna Vadhya)***