Bogor Times- Gemparkan publik. Hacker Bjorka sedang dalam sorotan usai aksi nekatnya melakukan pembongkaran data pribadi dua tokoh Indonesia, Presiden Joko Widodo dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.
Diketahui Hacker Bjorka selama seminggu terakhir telah membuat pemerintah Indonesia kelabakan dengan membuka informasi data pribadi, seperti NIK, KK, alamat, agama, hingga nomor handphone.
Aksi Bjorka yang membuka data pribadi milik dua tokoh Indonesia diklaim sebagai bukti rentannya sistem keamanan pemerintah.
Baca Juga: Aksi Oknum Calon Pendeta Majelis Sinode GMIT Jadi Sorotan, Korban Anak Bawah Umur Terus Bertambah
Baca Juga: Bjorka Bongkar Data Pribadi Johnny G Plate, Warga Indonesia Dukung Bongkar MyPertamina
Baca Juga: Pembunuhan Munir Terbogkar? Simak Klaim Hacker Bjorka
Paling baru, Bjorka mengaku siap menargetkan Pertamina yang baru-baru ini merilis kenaikan harga BBM.
Dengan aksi Bjorka itu, Menkominfo yang juga menjadi korban kebocoran data memutuskan menyerahkan penanganan kebocoran data pribadi kepada Badan Siber Sandi Negara (BSSN).
BSSN pun segera menanggapi, tepatnya mereka mengaku sedang melakukan validasi data pribadi yang telah tersebar di media sosial tersebut.
Baca Juga: Wana Griya Water Park Diserbu Pengunjung. Wisata Ekonomis dan Eksotis Pantai Bogor
Baca Juga: Kuliner Korea ada di Pantai Bogor Wana Griya
Baca Juga: Pemuda Asal Kabupaten Bogor Ahmad Asep Kurniawan Lolos PKPMN Angkatan III 2022
"BSSN telah melakukan penelusuran terhadap dugaan insiden kebocoran data yang terjadi dan melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan," kata Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra mengungkapkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA News.
Lebih lanjut, BSSN juga akan bekerja sama dengan PSE yang menjadi wadah untuk Bjorka menyebarkan ancamannya.
"BSSN telah melakukan koordinasi dengan setiap PSE yang diduga mengalami insiden kebocoran data, termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara," katanya menambahkan.
Namun, kabar BSSN turun tangan dibalas Bjorka dengan memperingatkan pihak Twitter.
Bjorka menekankan bahwa dirinya tidak melanggar aturan sehingga Twitter diminta untuk tidak menonaktifkan akunnya.
Paling utamanya, Bjorka menilai Twitter akan dapat citra buruk jika menuruti permintaan pemerintah Indonesia.
"Untuk @Twitter, saya telah bertindak dengan baik dan tidak melanggar aturan apapun.
"Namun jika nanti Anda masih menonaktifkan akun saya karena permintaan dari Pemerintah Indonesia, Anda harusnya malu," tulis akun Twitter @bjorkanism menekankan peringatan.
Sementara itu, Bjorka terlihat berencana mengungkap dalang pembunuhan terhadap salah seorang aktivis HAM Indonesia, Munir, yang kasusnya masih misteri.***