Bogor Times -Banyaknya infrastruktur yang masih membutuhkan pembangunan hingga perawatan bukanlah karena faktor anggaran. Faktanya, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor mencatat anggaran belanja daerah yang terserap baru sekitar Rp4,67 triliun atau 55 persen dari target belanja dalam APBD 2022 sekitar Rp8,5 triliun.
Dari total tersebut tersisa anggaran sekitar Rp3,82 triliun alokasi belanja Kabupaten Bogor hingga 31 Agustus 2022.
Terdapat banyak faktor belum terserapnya anggaran tersebut, salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran tersebut yakni program Samisade sebesar Rp395 miliar belum digunakan hingga awal September ini.
Baca Juga: Dikontrol Staf Desa Cogreg, Kadus hingga RT, Tim PUPR Lakukan Normalisasi Drainase
Baca Juga: Inilah Sebab SDN Cogreg Terendam Air
Baca Juga: Sukses Naikan BBM, Direksi dan Komisaris Pertamina Diguyur Bonus Senilai Rp446 Miliar
"Salah satunya Samisade itu belum terserap. Selain itu ada Bagian Hasil Pajak Daerah (BHPRD) yang belum terserap juga seluruhnya," kata Teuku Mulya, pada Selasa 13 September 2022.
Alokasi BHPRD sebesar Rp222 miliar, baru terserap sekitar 40 persen atau sekitar 82 miliar untuk tahap I. Sementara sisanya akan dicairkan dalam waktu dekat.
Sampai tanggal 31 Agustus 2022, beberapa alokasi belanja yang telah terserap yakni belanja operasi Rp3,4 triliun, belanja modal Rp300 miliar, belanja transfer Rp760 miliar, dan belanja tak terduga Rp14 miliar.
Baca Juga: Santri Asal Bogor Dikroyok 16 Temannya, Keluarga Lapor Polisi
Baca Juga: Gedung JNE Purak Poranda DImakan Api, Ratusan Barang Raib Terbakar
Baca Juga: Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Beri Salam Perpisahan
Dalam beberapa rapat evaluasi terakhir, belanja modal juga menjadi perhatian serius Pemkab Bogor. Pasalnya, belanja modal sebagian besar berupa pekerjaan infrastruktur.
"Kami terus berkoordinasi dengan ULP, informasinya sebagian besar pekerjaan sudah masuk lelang. Tinggal nanti bagaimana realisasinya di lapangan. Karena berkaitan juga dengan realisasi serapan anggarannya," kata dia.
Lebih lanjut ia menerangkan, sejauh ini dari target Rp8,5 triliun telah teralisasi sekitar Rp6 triliun atau 70 persen. Teuku Mulya meyakini sektor pendapatan akan melampaui target pada akhir tahun 2022.***