Bogor Times- Sejumlah maha santri Pondok Pesantren SAAB, Indramayu harus pulang kampung dan mencari tempat pengabdian baru setelah dikeluarkan dari Pondok Pesantren oleh Pimpinan tanpa pimpinan.
Padahal mereka ada yang sedang pengabdian dan belajar menjadi tenaga pembantu wali asrama dan halaqoh qurannya para santri. Sebelum dikeluarkan, 16 Maha Santri tersebut juga sempat tak diberi makan.
“Kasihan para maha santri, mereka tidak salah apa-apa tapi dibubarkan semua setelah mengetahui sifat asli Kiyainya (KBS, red) terbongkar,” kata UW, sumber yang enggan disebut namanya pada Selasa 20 September 2022.
Baca Juga: Anak Keterbelakangan Mental Hilang, 8 Bulan Tidak Pulang
Ia menilai, tindakan pengelola pondok sudah sangat di luar batas normal.
Selain dikeluarkan, para mahasantri angkatan ke-9 itu juga tidak memberikan makan siang dan malam hingga tiga hari.
Tidak hanya itu, penuturan beberapa mahasantri, pihak pengusir Umi merasa senang mereka pulang dan tidak pusing kasih makan mereka lagi.
“Mengusir dan melarang makan itu saya menganggap bukan perbuatan manusia,” pungkas dermawan yang membantu proses evakuasi mahasantri tersebut ke tempat lain.
Lebih kanjut ia menyayangkan, sikap pengelola yang dianggap tidak amanah dalam mempraktekan ilmu agama mengenai wakaf.
"Padahal aset dan Pondok Pesantren sebagian besar adalah wakaf para dermawan yang ingin berkontribusi untuk kebaikan bukan sebaliknya," lanjutnya.
Baca Juga: Sadis, Dua Remaja Bersaudara DIperkosa dan Dibunuh
Hingga brita ini dirilis, belum ada keterangan dari pihak pengelola. Telfon dan WA pewarta belum dibalas.
Sebelumnya, KBH menyatakan sikapnya. Dalam sebuah video KBS mengatakan tidak pernah melakukan tindakan pencabulan pada santrinya.***