Bogor Times- Umumnya hewan serangga jangkrik dijadikan pakan ternak oleh Warga Kabupaten Bogor. Kini tidak lagi, mainset tersebut kini telah berubah usai kedatangan para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Sahid (INAIS) yang berada di Desa Cibening yang berlokasi di Kampung Sindang Pala Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.
Hewan srangga pakan burung itu kini menjadi santapan siap saji yang lezat, bergizi dan memiliki nutrisi luar biasa. Selain lezat juga sangat baik bagi kesehatan tubuh.
"Alhamdulillah usai melakukan risert dan sosialisasi, para warga kini bisa menikmati inovasi peyek Jangkrik yang bergizi," kata kata Hijri Laelatul Qodariah pada Senin 26 September 2022.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pamer Kesukesan di 100 Hari Kerja
Baca Juga: Susul Kenaikan BBM, Harga Beras Naik, Menag Suruh Warga Tenang
Baca Juga: 1.800 Personel Polisi Disiagakan Untuk Tangkap Gubernur Papua Lukas Enembe
Ia menerangkan, Kampung Sindang Pala memiliki potensi budidaya jangkrik yang mayoritas masyarakatnya pun memiliki peternakan jangkrik yang mana hewan serangga ini biasanya masyarakat ternakan untuk dijual dan untuk pakan burung.
"Kelompok kami sepakat untuk berinovasi membuat peyek jangkrik. Selain alat dan bahan yang mudah didapatkan ternyata jangkrik adalah sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang baik dan dapat bermanfaat bagi kesehatan," tuturnya.
Selain itu, sambung dia, jangkrik juga memiliki kandungan zat besi 180% lebih tinggi daripada daging sapi dan bermanfaat untuk kesehatan usus, dan membantu meningkatkan bakteri alami di usus (mikrobioma) dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Baca Juga: Robby Shine Laporkan Billy Syahputra ke Polisi:Simak Kronologinya
Baca Juga: PMII Komisariat Ibn Khaldun Bogor gelar Pra Mapaba
Baca Juga: Simak Kronologi saat Billy Syahputra Hina Istri Robby Shine di Depan PublikBaca Juga: Sandy Tumiwa Laporkan Richard Lee, Ini Alasannya
Adanya inovasi ini, bebernya, bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan khususnya Desa Cibening, maka pengembangan inovasi ini juga membutuhkan kolaborasi yang strategis antara pemerintah desa, masyarakat desa, dan INAIS Bogor. Dengan kolaborasi strategis tersebut, inovasi desa dapat direalisasikan dan tentunya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat desa terkhusus Kampung Sindang Pala.