Bogor Times-Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW menyimpan banyak keistimewaan. Diantaranya banyaknya orang kafir yang tergerak hatinya menjadi seorang sahabat.
Sejumlah sejarawan bahkan membuat judul khusus untuk membahas proses tiga sahabat yang masuk Islam di bulan Safar yang menjadi seorang Muslim.
Salah satunya adalah Ibnul Atsir dalam Al-Kamil fit Tarikh yang melaporkan begini, “Pada bulan Shafar 8 H, Amr bin Ash beserta dua sahabatnya, Khalid bin Walid dan Utsman bin Thalhah, mendatangi Nabi Muhammad saw untuk menyatakan masuk Islam.” (Ibnul Atsir, Al-Kamil fit Tarikh, [2010], juz II, halaman 109).
Baca Juga: Perbup Nomor 47 Tahun 2022 Jadi Udara Segar Untuk Anak-anak Kabupaten Bogor, Benarkah?
Baca Juga: Abu Jahal Pernah Membantu Rosulullah? Baca Kisahnya
Baca Juga: Rosulullah Pernah Menunda Syahadat Seseorang, Simak Alasannya
Kronologi Masuk Islam Awal mula kesadaran Amr bin Ash adalah ketika ia bertemu dengan Raja Najasy untuk melakukan diplomasi agar sang raja mau mengusir umat Muslim yang hendak berlindung di negerinya.
Dalam pertemuan itu Amr mendapat perenungan yang akhirnya membuatnya tertarik untuk menjadi mualaf.
Sebelum peristiwa hiijrah ke Madinah, umat Muslim pernah hijrah ke Etiopia yang saat itu di bawah kepemimpinan raja adil dan bijaksana bernama Negus, seorang Nasrani yang taat.
Baca Juga: Inilah Perempuan Yang Buat Aril Noah Kepicut, BCL atau Luna?
Baca Juga: KPK Soal Lukas Enembe: Kami Menyayangkan Sikap LE dan Kuasa Hukum
Baca Juga: 1.156 Korban Bencana Terpaksa Mengungsi, Usai Banjir Terjang Rumah Warga,
Berbagai penindasan yang dialami umat Muslim di tanah Makkah membuat mereka harus segera mencari tempat aman agar bisa menjalani hidup lebih tenang dan beribadah lebih leluasa. Pada bulan Rajab tahun kelima dari kenabian sejumlah sahabat hijrah ke Etiopia.
Saifurrahman al-Mubarakfuri melaporkan, jumlah umat Muslim yang hijrah ke Etiopia saat itu sebanyak 16 orang, yang terdiri dari 12 laki-laki dan 4 perempuan. Rombongan ini dipimpin oleh Utsman bin Affan.
Perjalanan yang dilakukan pada malam hari secara sembunyi-sembunyi ini hampir saja digagalkan oleh orang Quraisy. Beruntung, saat rombongan tiba di pinggir pantai untuk menyeberang, datang dua kapal yang bisa digunakan untuk moda transportasi.