Bogor Times-Setelah namanya lama tenggelam, hacker Bjorka pun kembali muncul di akun Breached Forums miliknya pada Kamis, 29 September 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Bjorka terlihat berulah dan menyindir pihak pemerintah dengan mengunggah sebuah berita yang mengeklaim bahwa anggaran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meningkat lantaran dirinya.
Adapun, judul berita tersebut bertuliskan "BSSN Budget Increases to IDR 624 Billion, Bjorka's 'Blessing'? atau dapat diartikan dengan "Anggaran BSSN Naik Jadi Rp 624 Miliar, 'Berkah' Bjorka".
Baca Juga: Simak 14 Sasaran Utama dalam Operasi Zebra 202
Baca Juga: Sejarah PKI, Catatan Kelam Perjalanan Bangsa Indonesia
Baca Juga: Mahasiswa Akuntansi Unusia Minta Pengelola Prodi Fasilitasi Tempat PPM
Selain itu, Bjorka juga turut menyematkan komentar berbau sindiran terkait berita yang beredar tersebut.
"I heard someone just made quite a bit of money because of me? (Aku dengan seseorang menghasilkan cukup banyak uang karena aku?)," katanya, dikutip pada Jumat, 30 September 2022.
Tak berhenti sampai di situ saja, Bjorka pun mengunggah potret beserta identitas dari Kepala BSSN, Hinsa Siburian.
Baca Juga: Oknum Lantas Tertangkap Kamera Minta Uang, Kapolres Bogor Minta Maaf
Baca Juga: Kapolda Jabar Minta Maaf, Hotman: Andai Dicontoh Polisi Lainnya
Baca Juga: Polres Indramayu Panggil KBS, Belasan Santri akan Dipintai Kesaksian
Diketahui, data diri Hinsa Siburian yang dibocorkan oleh Bjorka tersebut di antaranya adalah nomotr telepon, nomor induk keluarga (NIK), kartu keluarga (KK) dan alamat tempat tinggal.
Selain itu, Bjorka juga mengungkapkan tingkat pendidikan, nomor vaksin hingga jenis kendaraan bermotor milik Hinsa Siburian.
"Let’s ask this old man what the money will be used for (Mari kita tanyakan kepada orang tua ini untuk apa uang itu akan digunakan)," ujarnya.
Sebelumnya, santer terdengar kabar bahwa BSSN menganggarkan Rp624 miliar untuk dialokasikan pada program keamanan dan ketahanan mereka. Anggaran ratusan miliar tersebut pun menjadi pertanyaan, apakah memang benar dipengaruhi oleh kasus Bjorka?
Sebagai informasi, kini BSSN pun telah membangun 115 tim tanggap untuk menjaga ruang digital, mengingat kasus kriminal di dunia siber semakin marak terjadi.
Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Sandiman Muda Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ricky Aji.
"Kami bangun ekosistem tim tanggap insiden siber, saat ini sudah ada 115 tim tanggap insiden siber. Dengan adanya tim tanggap insiden siber baik di pemerintah dan private bisa jadi channel komunikasi positif dalam rangka sinergi dan kolaborasi keamanan siber," ucapnya.
Adapun, tim tanggap yang bergerak di bawah Peraturan BSSN nomor 10 tahun 2020 itu terdiri dari pihak Pemerintah dan juga pihak swasta dari berbagai sektor industri yang memiliki kepentingan khusus.
"Kita tahu sendiri bahwa sekarang bad actor saja sudah bekerjasama lewat forum-forum dan dark web melancarkan serangannya. Nah kita sebagai good actor sudah saatnya juga bekerjasama. Dan salah satunya lewat membentuk tim tanggap insiden siber ini dan didaftarkan ke BSSN agar ekosistemnya terkoordinasikan," tuturnya.***