nasional

182 Suporter Tewas, Simak Bahaya Gas Air Mata

Minggu, 2 Oktober 2022 | 20:23 WIB
Kericuhan suporter Arema FC terjadi usai tim kebanggaannya dikalahkan Persebaya Surabaya (Sumber Gambar/twitter/@pelatihbart)

Bogor Times - Kericuhan suporter Arema FC terjadi dengan kebanggaannya bahwa Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 dalam pertandingan Liga 1 yang digelar pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Kekalahan tim tuan rumah membuat Aremania turun ke lapangan setelah pertandingan berakhir. Sontak petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk mengurai massa yang turun ke lapangan.
Namun, banyak Aremania mengalami sesak napas dan jatuh pingsan saat berebut keluar area stadion akibat tembakkan gas air mata tersebut.

hal itu, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah mengungkapkan tentang bahaya atau resiko yang terjadi jika terkena gas air mata.

Dede mengatakan bahwa gas air mata mengandung 3 kumpulan bahan kimia. Salah satu bahan yang sering digunakan adalah chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidene malononitrile (CS).

Baca Juga: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, PC KMHDI Bogor Melaksanakan Kegiatan Peduli Kemanusiaan

Bahan-bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernafasan, dan kulit.

"Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor saraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas udara mata terpapar di kulit terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih," kata Dede.

Selain itu, gas air mata dapat juga menimbulkan rasa gatal dan panas pada kulit, serta penglihatan menjadi kabur.

Menurut Dede, hal yang bisa dilakukan pertama kali terkena gas air mata yaitu ketika menyiram bagian tersebut dengan air bersih yang mengalir karena dapat menurunkan konsentrasi senyawa CS dalam formulasi.

"Kedua, tutup dengan rapat hidung, mata dan mulut bisa menggunakan masker untuk meminimalkan terhirupnya gas tersebut," ujar Dede dikutip dari Pikiran-Rakyat.com 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Pastikan Warga Bogor Paham Empat Pilar Kebangsaan, Tommy Kurniawan Turun Tangan

Langkah ketiga, menurut Dede, yaitu harus segera mengganti pakaian yang sudah terkontaminasi gas air mata dan pastikan sampai terkena atau menyentuh anggota tubuh.

"Keempat, segera menjauh dari area yang sesak napas. Terakhir carilah pertolongan medis, jika masih ada efek dari gas air mata 20 menit setelahnya atau jika mengalami segera pertolongan pertolongan medis," tuturnya.

Di sisi lain, penggunaan gas air mata dalam pertandingan sepak bola, menganggap bahwa hal itu merupakan pelanggaran kode etik keamanan Federasi Bola Internasional (FIFA).

Baca Juga: Pelaku Kedzaliman Berhati Keras, Adzab LGBT Era Nabi Luth

Halaman:

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB