Bogor Times-Menkopolhukam Mahfud MD memanggil menteri-menteri terkait, seperti Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menpora Zainudin Amali, Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk membahas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Tak hanya itu, Panglima TNI Andika Perkasa, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, KONI, hingga PSSI turut hadir dalam panggilan Mahfud MD tersebut.
Mahfud MD mengatakan pemerintah telah berkomintmen untuk menyelesaikan tragedi Kanjuruhan yang telah merenggut 182 orang.
Mantan hakim MK tersebut juga mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengintruksikan langsung untuk mengambil langkah-langkah mengenai kasus ini.
Baca Juga: Dinilai Tidak 'Pandang Bulu', Aktivis Bogor Apresiasi Kapolri
"Kemudian, diminta untuk mengantisipasi pengelolaan dunia sepak bola, Liga Indonesia ke depan agar menjadi lebih tertib dan lebih beradab dan tidak memberi citra jelek di dunia internasional," kata Mahfud.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan duka mendalam dan penyesalan atas tragedi yang menewaskan 129 orang tersebut dan berharap menjadi yang terakhir di sepak bola Indonesia.
“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini, dan saya berharap ini adalah tragedi sepak bola di Tanah Air, jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” kata Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor, Minggu, 2 Oktober 2022.
Merespons tragedi Kanjuruhan, Jokowi menginstruksikan PSSI untuk menghentikan sementara kompetisi BRI Liga 1 2022-2023.
Baca Juga: Konferensi Pers Tragedi Berdarah, wan Bule: Hadirin yang Berbahagia,
Saya memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujarnya.
Kepala Negara juga berpesan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Pesan itu adalah agar mengevaluasi secara menyeluruh terkait pertandingan sepak bola di Tanah Air dan prosedur dalam pengamanan penyelenggaraannya.
“Khusus, kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Jokowi menegaskan.***