nasional

Dekat Kolam Retensi Andir, Kampung Muara Masih Terendam Air

Senin, 10 Oktober 2022 | 06:56 WIB
banjir ibu kota Jakarta tak surut dalam satu hari (youtube.com)

Bogor TImes-Peningkatan curah hujan pada akhir pekan lalu diikuti dengan banjir di sejumlah kawasan di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Meski kini banjir relatif cepat surut, di beberapa titik masih genangan air masih cukup tinggi.

Berdasarkan pantauan pada Minggu, 9 Oktober 2022, titik banjir yang masih tersisa di antaranya ialah di Kampung Muara, Kelurahan Andir, Baleendah. Jalan Katapang Andir yang menghubungkan Rancamanyar dengan Dayeuhkolot pun terputus, tak bisa dilalui motor maupun mobil.

Sejumlah warga menyebutkan bahwa tinggi muka air di pemukiman bervariasi, tapi di titik terdalam bisa mencapai 1 meter. Padahal, Kampung Muara dekat dengan kolam retensi Andir, yang mampu menampung air banjir hingga 160 ribu meter kubik.

"Sudah ada mesin penyedot air dari semalam, tapi sampai siang air masih menggenang. Airnya dibuang ke sungai, tapi dari sungai itu air masuk lagi (ke Kampung Muara), jadi kayak berputar, percuma. Kecuali kalau di sungai surut, banjir di Muara juga surut," kata Maman (46), warga sekitar.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengakui, banjir di Kampung Muara memang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang belum teratasi. BBWS Citarum, kata dia, juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Bandung untuk melakukan penanganan.

"Ini PR kami, saya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Bandung, yakni Dinas PUTR, memang solusinya ini agar ditutup semuanya oleh sistem polder. Dalam sistem ini, dia menutup wilayah yang lebih rendah dari muka air di sungai," kata Bastari, saat meninjau banjir di Kampung Muara.

Dalam perencanaan, terang dia, pembangunan Kolam Retensi Andir ditujukan untuk menangkal banjir di Dayeukolot dan Baleendah, termasuk di Kampung Muara. Akan tetapi, posisi Kampung Muara yang lebih rendah membuat air menggenang, tak mengalir ke kolam retensi.

"Ini kan sebetulnya rencana awalnya dia (air) ditarik ke Kolam Retensi Andir, tapi memang terlalu jauh, kurang lebih 600 meter. Memang pola draining kami belum terhubung dengan saluran masyarakat, jadi di Kolam Andir masih bisa menampung air, tapi di (Kampung Muara) sini banjir," katanya.

Di samping itu, lanjut dia, saluran pembuangan di rumah-rumah warga terhubung langsung dengan Sungai Cisangkuy, anak Sungai Citarum. Ketika air di Sungai Cisangkuy tinggi, kata Bastari, maka air mengalir ke rumah-rumah warga melalui saluran pembuangan.

"Jadi PR-nya, satu, menutup drain-drain yang masuk langsung ke Cisangkuy. Kedua, mengoneksikan drainase ini ke Kolam Andir. Nah, alternatif lain, rencananya kami akan pasang pompa di Cibugel. Ke depan, memang harus ada pompa di sana," tuturnya.

Meski begitu, Bastari menyatakan bahwa penataan sistem drainase kawasan Kampung Muara baru akan dilaksanakan pada 2023. Untuk saat ini, BBWS Citarum cuma bisa melakukan penanganan darurat dengan cara menyedot air yang menggenang pakai mobil pompa.

"Tahun 2023 kami rencana mengerjakannya. Dari (pemerintah) kabupaten juga rencana akan ditinggikan jalannya. Paling tidak, kalau banjir tidak menggenangi jalan. Ya, (banjir) ini memang jadi perhatian kita bersama," katanya.***

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB