nasional

Potensi Banjir, BPBD: Waspada Cuaca Ekstrim

Senin, 10 Oktober 2022 | 07:09 WIB
warga dki menikmati banjir bersama (youtube.com )

Bogor Times - Pemkab Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meminta masyarakat terutama yang berada di wilayah selatan Garut untuk selalu waspada. Hal ini menyusul tinginya potensi bencana alam banjir dan longsor mengingat saat ini intensitas hujan yang cenderung tinggi.

"Potensi bencana alam banjir dan longsor di selatan Garut tinggi akibat curah hujan yang juga cenderung tinggi. Oleh karenanya kami minta masyarkat untuk selalu waspada," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Garut, Satria Budi pada Minggu, 9 Oktober 2022.

Budi juga mengingatkan agar warga melakukan penyelamatan sesuai arahan yang telah diberikan petugas apabila suatu saat terjadi benacana alam. Namun demikian ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.    

Demikian juga halnya apabila masyarakat mengetahui adanya potensi bencana di daerahnya, ia meminta agar segera berkoordinasi atau melaporkan ke pihak pemerintahan atau petugas terdekat. Dengan demikian potensi sekecil apapun bisa segera diantisipasi dengan baik gr ketika bencana benar-benar terjadi, tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Bersama pihak terkait lainnya, tutur Budi, pihaknya selama ini terus melakukan berbagai langkah antisiapsi bencana. Tak hanya sosialisasi, kegiatan mitigasi bencana pun terus dilakukan agar masyarakat memiliki kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, teritama bencana alam.  

"Mulai sosialisasi sampai mitigasi bencana terus kita laksanakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Ini penting karena jika masyarakat sudah sadar dan memiliki kesiapsiagaan, kita dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi," katanya.

Diungkapkan Budi, belum lama ini bencana cukup besar melanda wilayah selatan Garut akibat tingginya intensitas hujan. Banjir bandang akibat luapan Sungai Cipalebuh serta longsor saat itu terjadi di sejumlah titik di 5 kecamatan yang ada di selatan Garut pada Kamis, 22 September 2022.

Dari lima wilayah kecamatan yang saat itu dilanda bencana banjir dan longsor, imbuh BUdi, Pameungpeuk merupakan yang paling parah terdampak. Sedikitnya tetrdapat 1.644 rumah yang terdampak dengn jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai ratusan unit.
 
Selain ribuan rumah terdampak banjir bandang, Budi juga menyamapiakn saat itu terdapt sejumlah ruas jalan yang tertimpa longsor. Bahkan jalan kabupaten yang menjadi penghubung antara Kecamatan Singajaya dan Cihurip, ambles sehinga sama sekali tak bisa dilalui.  

"Longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Cisompet saat itu bahkan sampai menelan satu korban jiwa. Peristiwa itu terjadi saaat salah atu rumah warga tertimpa pohon petai yang roboh akibat longsor," ucap Budi.

Diterangkannya, saat itu di dalam rumah ada sepanga suami isteri dimana sang suami mengalami luka akibat tertimpa lemari sedangkan sang isteri meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan rumah.(Aep Hendy S)***

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB