Bogor Times- Berdasarkan jumlah estimasi sasaran penderita tuberkulosis (TBC) di Jawa Barat, hingga September 2022, mencapai 127.000 orang.
Dari jumlah tersebut, Pemprov Jabar, kota, dan kabupaten, telah mendeteksi dan mengobati 88.000 penderita TBC.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Jabar, dr Ryan Bayusantika Risnandi mengatakan, jumlah penderita yang terdeteksi dan diobati saat ini, sudah sesuai target bulanan hingga September.
Selanjutnya, Dinkes menyasar sisa estimasi para penderita TBC di Jabar untuk mendapat pengobatan.
Ada strategi agar estimasi sasaran pasien terdeteksi dapat tercapai. Strategi yang sudah dilakukan di Jabar melalui penemuan pasien TB secara pasif-intensif.
"Kegiatan penemuan yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan dengan memperkuat jejaring layanan TB melalui kegiatan public private mix (PPM) di tingkat kabupaten dan kota serta memperkuat kolaborasi layanan antara layanan TB dengan layanan kesehatan lain yang digelar di fasyankes," kata Ryan, Minggu 9 Oktober 2022.
Kedua, penemuan pasien TB secara aktif dan/atau masif berbasis keluarga dan masyarakat melalui investigasi kontak, penemuan di tempat khusus, penemuan aktif yang dilakukan di tempat khusus yaitu di lingkungan yang mudah terjadi penularan TB yaitu lapas/ rutan, RS jiwa, tempat kerja, asrama, pondok pesantren, sekolah, panti jompo, panti sosial, tempat kerja, dan tambang.
Selanjutnya, penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat, penemuan aktif berkala, melalui screening massal sekali setahun di wilayah yang penemuan kasusnya masih sangat rendah.
Ke depan, tindakan spesifik untuk mencegah TBC di Jabar yaitu melalui Gerakan Temukan TB Obati Sampai Sembuh (TOSS TB).
Penanggulangan TB dengan pendekatan keluarga (kunjungan rumah berkala oleh petugas puskesmas). ***