Bogor Times- Jangan berbangga dengan ibadah yang kita lakukan saat orang tua kita abaikan. Bisa jadi, amalan ibadah itu sia-sia karena ridho ibu.
Seperti telah diceritakan, kisah seorang saleh ahli ibadah dari kalangan Bani Israil yang bernama Juraij.
Ia adalah seorang ahli ibadah wajib hingga sunah. Akan tetapi, Juraij pernah membuat ibunya kesal hingga beberapa kali. Hal itu terjadi ketika harapan sang ibu untuk bertemu selalu kandas karena alasan ibadah.
Baca Juga: Waspada! Cuaca Ekstrim Rawan Tumbangkan Pohon
Saking kesalnya, sang ibu bermunajat agar Allah tidak mencabut ajal Juraij sebelum diperlihatkan kepada wajah wanita pezina.
Doa itu dimustajab oleh Allah hingga pada suatu hari Juraij difitnah telah berbuat keji dengan seorang wanita pezina. Bahkan wanita tersebut mengaku jika dirinya hamil dan bayi yang dilahirkannya hasil hubungan gelapnya dengan Juraij.
Namun berkat kesalehan dan ketakwaannya, Juraij diselamatkan. Allah membuat bayi yang dilahirkan si wanita itu bisa bicara dan memberi tahu siapa ayah yang sebenarnya.
Baca Juga: Aturan Pemkab Bogor Tentang Larangan Lintasan Truk Ditunggu Warga
Meskipun Allah mengabulkan doa ibunya, Allah juga juga menyelematkan Juraij dari fitnah wanita pezina.
Kisah itu terekam dalam hadits riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah ra. Dalam riwayat tersebut, Nabi saw menceritakan:
لَمْ يَتَكَلَّمْ فِي المَهْدِ إِلَّا ثَلاَثَةٌ: عِيسَى، وَكَانَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ جُرَيْجٌ، كَانَ يُصَلِّي، جَاءَتْهُ أُمُّهُ فَدَعَتْهُ، فَقَالَ: أُجِيبُهَا أَوْ أُصَلِّي، فَقَالَتْ: اللَّهُمَّ لاَ تُمِتْهُ حَتَّى تُرِيَهُ وُجُوهَ المُومِسَاتِ، وَكَانَ جُرَيْجٌ فِي صَوْمَعَتِهِ، فَتَعَرَّضَتْ لَهُ امْرَأَةٌ وَكَلَّمَتْهُ فَأَبَى، فَأَتَتْ رَاعِيًا فَأَمْكَنَتْهُ مِنْ نَفْسِهَا، فَوَلَدَتْ غُلاَمًا، فَقَالَتْ: مِنْ جُرَيْجٍ فَأَتَوْهُ فَكَسَرُوا صَوْمَعَتَهُ وَأَنْزَلُوهُ وَسَبُّوهُ، فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى ثُمَّ أَتَى الغُلاَمَ، فَقَالَ: مَنْ أَبُوكَ يَا غُلاَمُ؟ قَالَ: الرَّاعِي، قَالُوا: نَبْنِي صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ؟ قَالَ: لاَ، إِلَّا مِنْ طِينٍ
Baca Juga: Penurunan Bendera Merah Putih Langgar Aturan, Kapolsek: Itu Murni Kelalaian
Artinya: “Tidak ada yang berbicara pada saat dalam buaian kecuali ada tiga. Pertama adalah Isa a.s. Kedua adalah bayi dalam kisah seorang pria dari Bani Israil bernama Juraij. Saat Juraij sedang shalat, ibunya datang memanggil. Dalam hatinya, Juraij berkata, ‘Apakah menjawab ibuku atau aku tetap shalat?’ Maka ibunya pun berdoa, ‘Ya Allah, jangan matikan dia sebelum melihat wajah wanita pezina.’ Kala itu Juraij sedang berada di tempat ibadahnya. Suatu ketika, seorang wanita menawarkan dirinya. Ia mencoba menggoda. Namun, Juraij menolaknya. Akhirnya, wanita itu tidur dengan seorang pengembala kambing dan melampiaskan nafsu dengannya. Lahirlah seorang bayi. Saat ditanya bayi itu dari siapa, sang wanita pun menjawab, ‘Dari Juraij.’ Akibatnya, orang-orang pun mendatangi Juraij dan menghancurkan tempat ibadahnya. Mereka memerintah Juraij turun dan mencaci makinya. Melihat demikian, Juraij pun mengambil wudhu lalu shalat. Usai shalat, ia menemui sang bayi lantas bertanya, ‘Siapakah ayahmu, hai bayi?’ Tak dikira, bayi pun bisa menjawab, ‘Pengambala kambing.’ Karena merasa salah tuduh, orang-orang Bani Israil berkata kepada Juraij, ‘Kami akan membangun tempat ibadahmu lagi dari emas.’ Namun, Juraij menolak, ‘Jangan, dari tanah saja.’”
Dalam riwayat lain disebutkan, sang ibu datang menemui Juraij hingga tiga kali. Setiap kali datang dan memanggilnya, Juraij pasti sedang shalat dan beribadah.
Baca Juga: Polsek Dramaga Polres Bogor Gelar Olah TKP Temu Mayat di Sebuah Rumah Kosong