Oleh: Usman Azis, S.,H
Bogor Times-Dalam goresan tinta emas sejarah, PMII hadir di-Bogor pada awal tahun 1960-an tidak lama setelah IMANU di deklarasikan April 1960 di Surabaya.
Dalam tempo yang tidak lama, kehadiran PMII di Bogor mendapat responsive positif dari banyak Mahasiswa listas Universitas, mereka antara lain berasal dari: IAIN Sunan Gunung Jati cabang bogor, IKIP Bogor, STTP Pertanian Bogor, IAIB Bogor, UIKA bogor, IPB dan Universitas Bogor (Unbo).
HB Hidayat Tajuddin, Ketua PMII yang pertama di Bogor yang telah memimpin organisasi yang masih muda saat itu dan mendapat prestasi yang terbilang baik di dunia gerakan salah satunya PMII kala itu menjadi salah satu pelopor berdirinya organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Baca Juga: Direktur LPEK PB PMII Bahas Penguatan Keprofesian Bidang Ekonomi dan Keuangan dengan PMII Sulteng
Baca Juga: Sinergi KOPRI PB PMII dan BAWASLU Perkuat Budaya Literasi Pemantau Pemilu.
Baca Juga: Ketua Cabang PMII Kota Makassar Lantik Pengurus Rayon Ekonomi UMI
Presidium KAMI Pusat dipimpin oleh sahabat Zamrona yang juga Ketua PB PMII kala itu. Sahabat Tajuddin kala itu memimpin gerak wadah KAMI dengan menumpas PKI dan ikut menumbangkan Orde Lama.
Pada tahun 1966 Sahabat Hidayat Tajudin mulai mengadakan pemilihan ketua Cabang Bogor.
Terpilihlah sahabat Mustafa Kamal mahasiswa dari IKIP bogor. Namun pada kelanjutan periode ke-2 PMII Bogor mengalami mati suri, disebabkan sahabat Mustafa Kamal lepas dari perkuliahannya hingga berimbas pada kepengurusan PMII saat itu. Dua tahun lamanya proses kaderisasi kurang berjalan secara optima.
Pada tahun 1968, beberapa fungsionaris teras PMII saat itu mengambil inisiatif dengan mengisi kepengurusan PMII Bogor. Sahabat Rahmad Eman Sulaiman yang juga menjabat ketua III PMII Bogor dan Ketua Komisariat IAIN Bogor ditunjuk sebagai ketua PMII Bogor.
Baca Juga: PMII Komisariat Ibn Khaldun Bogor gelar Pra Mapaba
Baca Juga: PMII Komisariat Ibn Khaldun Bogor gelar Pra Mapaba
Baca Juga: Tertangkap Kamera Aniaya Aktifis PMII, Oknum Polisi Dipidanakan
Pada periode Sahabat Rahmad Eman Sulaiman proses kaderiasasi kembali berjalan, namun tidak terlepas dari pasang surut gerakan karena disebabkan beberapa factor diantaranya, ketika berhasil menggulingkan Orde lama, PMII kedatangan musuh baru dalam gerakan yaitu Orde baru yang memaksakan organisasi mahasiswa kala itu masuk kegerbong kekuasaan.
Namun pada periode ini PMII bogor mampu menjaga idealismenya ditengah arus rezim Orde baru. Hingga sepuluh tahun lamanya sahabat Rahmad memimpin PMII Bogor dan tidak diketahui faktor apa yang menyebabkan tenggang waktu yang cukup lama tersebut.
Kepemimpinan sahabat Rahmad mulai digantikan pada akhir atahun 1978 oleh sahabat Fuad Mawahib mahasiswa dari IPB. Dalam sejarah dikatakan, kepengurusan beliau sangat ideal dikarenakan kondisi politik yang semakin menyurut, hingga dapat konsen pada proses pengkaderan.
Baca Juga: Kontrol Represif Aparat, PMII Buka Posko Pengaduan Korban Kekerasan Aparat Saat Demo BBM