Bogor Times, Kabupaten- Terbatasnya kuota penerima bantuan dalam rangka menunjang PSBB. Membuat pemerintah desa hingga RT kelimpungan. Atas dasar itu, pemuda karangtaruna kecamatan Parung turut serta dalam sosialisasi dan penyaluran bantuan.
"Masyarakat harus diberikan pemahaman. Agat tidak terjadi salahfaham hingga berbuntut konflik," kata Ketua Kartar Desa Cogreg, Ikhsan Saepul Munir pada Sabtu (16/5/2020).
Kuota bantuan terbatas dari pemerintah, kata Saepul, banyak menuai persoalan. Tak hanya pada skala desa melaikan nasional.
"Antar tetangga ribut bahkan tak sedikit yang mengambinghitamkan perangjat desa, RW dan RT. Karena itu, selain penyaluran kami juga mengedukasi persuasif,"ucapnya.
Konflik yang terjadi, sambung Saepul, umumnya dilatarbelakangi oleh kebutuhan, keterdesakan serta kurangnya pemahaman mengenai mekanisme, prosedur serta fakta rill kemampuan pemerintah dalam penentuan kuota bantuan.
"Jika sudah ada kekeliruan dalam pendataan dan itu merugikan mayarakat. Tinggal bagaimana hal itu tidak menuai konflik yang membuat kondisi semakin parah. Itulah yang saat ini kami lakukan," ucapnya.
Setelah mendapat penjelasan, ditemukan beberapa warga yang menerima bantuan namun sudah dalam kondisi mapan dengan ikhlas menyerahkan bantuan itu pada yang lebih berhak.
"Alhamdulillah, ada saja yang menerima bantuan namun menyerahkan bantuan itu pada tetangganya yang lebih membutuhkan,"ucapnya.