nasional

Taliban di Afganistan Menang, Ekstrimis Indonesia Berpotensi Besar? Sejarawan H Abdul Mun’im DZ, H (Part4)

Senin, 30 Agustus 2021 | 12:30 WIB
Diplomasi Jalur Kedua: Peran NU dalam Perdamaian di Afghanistan (Nu Online)

Bogor Times-   Isue Taliban di Afganistan yang memiliki corak sama dengan Indonesia dalam kemerdekaannya tentu menjadi pertanyaan besar. Kemenangan Taliban di Afganistan akankan berdampak pada Indonesia?

Mari kembali kita simak wawancara Pakar Sejarah, Sejarawan H Abdul Mun'im DZ, yang dikutip dari Nu Online mengenai Taliban, Afganistan.

Banyak yang bermanfaat bahwa Kemenangan Taliban dalam Menguasai Kembali Afghanistan dapat menimbulkan inspirasi radikalisme di Indonesia. Bagaimana pandangan Anda mengenai hal tersebut?

Taliban bukan gerakan transnasional. Itu tidak akan terjadi. Berbeda dengan HTI atau ISIS. Taliban itu gerakan nasional. Itu akan fokus pada negaranya sendiri.

Baca Juga: Rekomendasi Film Yang Dibintangi Yeonwoo eks Momoland Yang Bisa Buat Kalian Betah Di Rumah

Taliban itu tidak ada anggotanya dari asing. Pasukannya Afghanistan sendiri. Kekhawatiran boleh saja, tetapi (kemungkinan itu) jauhlah.

Mereka itu insyaallah kalau gak ada konflik antarmereka insyaallah berjalan smooth (lembut). Mereka sudah jenuh dengan perang.

Sudah 45 tahun perang. Mereka belum punya solusi cara berhenti. NU memberi solusi dengan dialog, rekonstruksi dan rekonsiliasi, baik sosial maupun pemerintahan.

Kita tidak cemas karena kita terlibat. Tanpa mengingkari adanya insiden di sana-sini. NU di sana sekarang lebih leluasa. Gak khawatir ditutup sebagai Taliban.

Baca Juga: Beberapa Tokoh Dibalik Susunan Ilmu Nahwu, Mengenal Nahwu dan Sejarahnya Agar Bisa Faham Ilmu Agama Part 4

Baca Juga: Musik Haram, musisi Afganistan Di Bunuh kelompok Taliban

Baca Juga: Sejarah Kelam Penculikan di Dunia, Mengenang Hari Penghilangan Paksa 30 Agustu

Pra-anggapan mengenai Taliban yang sudah berkomunikasi dengan Amerika muncul untuk menuju kekuasaan mulus.

Bagaimana Anda melihat pandangan tersebut? Taliban sudah berkomunikasi dengan semuanya, dengan Saudi, dengan Amerika, memang sudah semua, dengan Rusia, dengan China.

Itu berpengaruh juga. tentu saja Amerika sudah bicara dengan mereka lama. Namanya diplomasi juga itu kan saling berbicara. Kalau nggak, bisa memberondong saja. Semua tuntas.

Halaman:

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB