BogorTimes - Area dengan terik panas menyengat. Buktin dan gunung menjulang tinggi beserta iklim ekstrim. Inilah gambaran area Halmahera Provinsi Maluku Utara tepat nya di Weda Bay.
Di lokasi tersebut, terdapat aktifitas proyek besar. Itu lah Proyek pembangunan pabrik baterai kendaran listrik.
Disana lah Pemerintah Indonesia memproyeksikan pembangunan kawasan Industri Terpadu yang pertama di dunia. Industri itu khusus memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.
Pembangunan nya sudah diresmikan didaerah Weda Bay, Halmahera Provinsi Maluku Utara. Untuk pemegang proyek pemerintah Indonesia disana pemerintah Indonesia mengamanahkan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang akan menjalankan roda roda perusahaan yang fokus menghasilkan baterai lithium-ion."wow sungguh luar biasa."
IWIP sendiri adalah perusahaan urunan join dari tiga investor besar Thiongkok diantara nya Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Mereka akan ikut serta membantu rencana pemerintah Indonesia untuk menaikkan volume penjualan mobil hybrid dan listrik dalam negeri dalam beberapa tahun yang akan datang.
Dalam kesempatan itu salah satu pimpinan mengatakan, iaitu Wakil Direktur Hubungan Masyarakat dan Media Departemen Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Agnes Ide Megawati mengutarakan bahwa IWIP juga sebagai bentuk realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (Perancis) dan Tsingshan, bersama dengan Antam pada 2018.
Perusahaan tersebut juga diketahui akan mengolah deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter di kawasan tersebut. Smelter yang ada itu nanti akan berfungsi sebagai tempat pengolahan sumber daya mineral dengan produk akhir yang salah satunya adalah baterai lithium ion untuk kendaraan listrik.
Baca Juga: Pegawai Akulaku, Menagih Tidak Sesuai SOP,Mengancam dan Memaki Nasabah dengan Kata Kasar
Sedangkan untuk pembuatan baterai lithium ion sendiri akan diambil alih oleh investor lain yang juga berasal dari negeri tirai bambu. Tapi untuk siapa perusahaan tersebut dan berapa investasi yang akan dibenamkan, Agnes belum mau menyebutkannya.
"Ini Investor Cina yang sudah expert soal baterai lithium- on. Tapi kami belum bisa kasih tahu karena kawasan masih belum jadi," kata Agnes kepada BogorTimes," Selasa (4/9).
Menurut dia tidak ada alasan khusus kenapa perusahaan Cina menjadi 'aktor' untuk pembuatan baterai kendaraan listrik di Halmahera Maluku Utara, Ia mengatakan ketertarikan produsen Cina meletakkan investasi di Halmahera didasari suksesnya kawasan industri sebelumnya yang dibangun di morowali, Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Inilah Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di Ajang Piala Thomas Cup dan Uber Cup.
Diutarakan Agnes waktu itu kegiatan industri stenlis di morowali sungguh sangat memenuhi kebutuhan pasar ekspor internasional.
"Jadi jelas bahwa Indonesia sekarang menjadi produsen terbesar ketiga di dunia memproduksi stenlis," ungkap dia.
Artikel Terkait
HUT TNI ke-76 Kodim 0606 Kota Bogor Menyalurkan Bantuan Sosial Melalui PCNU Kota Bogor
Petani di Indramayu di Bantai Ormas, PMII Kota Bogor : Pemerintah Tidak Serius Melindungi Petani
Memilih ke Bali ketimbang Datang di Rapat Paripurna DPRD DKI, Ferdinan Hutahean : Anies Pengecut
Kasus Pencatutan Nama Anies Baswedan dalam kasus Anak Nia Daniaty Memasuki Babak Baru
Mandi Tidak Perlu di Lakukan Setiap Hari, Berikut Fakta - Fakta Menurut Dokter
Pangkas Budaya Premanisme, Kuasa Hukum FM, Desak Universitas Ibnu Khaldun Bentuk Tim Penegak Disiplin
Bangkitnya Demokrasi Terpimpin di Era Jokowi
Inilah Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di Ajang Piala Thomas Cup dan Uber Cup.
Pegawai Akulaku, Menagih Tidak Sesuai SOP, Mengancam dan Memaki Nasabah dengan Kata Kasar
Difasilitasi Pemerintah Kabupaten Bogor, BBRVPD Kementerian Sosial RI Salurkan Alat Bantu Pendengaran