Bogor Times- Nabi Muhammad SAW merupakan sentra hukum dan panutan umat muslim sedunia.
Karenanya Nabi Muhammad SAW menjadi tokoh penting dalam sejarah dunia ini.
Pasti sangat penting kita mengenal Nabi Muhammad SAW lebih dalam.
Baca Juga: Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya
Beberapa literasi tulisan para ulama, kita dapat mengenal Nabi Muhammad SAW lebih dekat dengan sosok manusia yang dipilih oleh Allah dalam menyebarkan agamanya .
Bagaimana kita hendak menjelaskan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW? Kita punya banyak cara melakukannya lewat berbagai perspektif.
Ada perspektif Hadits, dimana sanadnya harus dijelaskan oleh ahli Hadits dan terkadang ada perbedaan pandangan tentang status kesahihannya.
Baca Juga: Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Ada cara pandang sejarah yang mengumpulkan kisah-kisah memakai sanad.
Namun sanadnya tidak sampai ke Rasul, tapi juga sulit untuk menikmati kacamata ilmu Hadits.
Sampai di sini saja sudah akan berbeda perspektif antara riwayat yang kita temui dalam Shahih Bukhari - Shahih Muslim dengan Sirah Ibn Hisyam.
Baca Juga: Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Ada lagi yang memandang peristiwa kelahiran Nabi Muhammad dari sudut tasawuf.
Maka penjelasan ilmu ma'rifah tentang Nur Muhammad tidak bisa dijelaskan di kalangan awam, apalagi hanya di panggung ceramah.
Ada lagi yang menjelaskannya dengan pendekatan cinta.
Maka dia akan menerapkan pendekatan adab, bukan bukti-bukti sejarah atau riwayat keshahihan.
Ada lagi yang menuliskan peristiwa kelahiran Nabi lewat syi'ir puji-pujian.