Kondisi Mahasiswa Korban 'Smackdown Polisi menurun, Veronica Koman : Mahasiswa Papua Tengkoraknya Sampai Patah

Bogor Times - Mahasiswa yang menjadi Korban ‘smackdown’ oknum polisi di Kabupaten Tangerang menjadi peribincangan masyarakat, baik masyarakat umum ataupun aktivis.

Kejadian tersebut membuat para aktivis mengungkit kisah masalalu kekerasan oknum polisi terhadap aktivis yang berlalu begitu saja tanpa proses hukum.

Tidak terkecuali Veronica Koman, aktivis yang sering mengangkat isu papua ini turut berkomentar terkait kekerasan oknum polisi terhadap aktivis.

Veronica mengungkapkan kisah yang serupa, dimana aktivis Papua yang menjadi korban kekerasan oknum polisi.

“Pernah ini, mahasiswa Papua sudah setengah pingsan, malah diseret, ditendang, digebukin aparat,” ucap Veronica Koman, dianalisir Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @VeronicaKoman, Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Korwil BEM Pesantren Soroti Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), Desak Pelaku Ditindak Tegas

Dia menambahkan bahwa mahasiswa tersebut hanya dibawa ke klinik Polda sebentar dan kembali diminta bergabung dengan teman-temannya yang diamankan.

“2 hari kemudian, dilarikan ke RS, ternyata tengkorak patah dan harus operasi saat itu juga,” kata Veronica Koman.

Sebelumnya, MFA dilarikan ke rumah sakit Ciputra usai kena ‘smackdown’ oknum Polisi saat demonstrasi di depan kantor Bupati Tangerang.

Baca Juga: Mahasiswa Korban Bantingan Polisi Kini Sulit Menoleh, Simak Kabar Terkini Muhammad Fauriz Amrullah

MFA mengungkapkan kondisinya usai dibanting oleh oknum Polisi saat melakukan demonstrasi di HUT Ke-389 Kabupaten Tangerang.

Meski memastikan bahwa kondisinya baik-baik saja, dia mengaku mulai merasakan nyeri di sejumlah bagian tubuh.

Oleh karena itu, MFA akan fokus pada pemulihan kesehatannya terlebih dahulu sebelum kembali menyuarakan aspirasi dan tuntutan terhadap Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: PC PMII Kota Bogor Kecam Tindakan Polisi Smackdown Mahasiswa di Tangerang