• Sabtu, 23 November 2024

Klarifikasi Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas Soal Menag Hadiah untuk NU

- Senin, 25 Oktober 2021 | 15:20 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/kemenag (Kemenag.go.id)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/kemenag (Kemenag.go.id)

Bogor Times - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi ramainya isu pernyataan dirinya yang mengatakan bahwa Kemenag hadiah untuk NU.

Menurut Yaqut Cholil Qoumas, pernyataan tersebut ia lontarkan dalam forum internal keluarga besar NU (Nahdlatul Ulama).

Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa tujuannya menyebut hal tersebut untuk memotivasi para santri dan pesantren yang hadir dalam forum internal itu.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas: Pentingnya Rekontektualisasi Fiqih di Era Global

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” tegas Menag di Solo, Senin, 25 Oktober 2021.

Lebih lanjut Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa dirinya tidak mengira pernyataannya tersebut akan tersebar ke publik dan menjadi polemik.

Dia pun kemudian, menegaskan bahwa konteks pembicaraan hingga keluar pernyataan tersebut berbeda. Tidak sesuai dengan yang beredar di publik.

Baca Juga: Haru, Kapolsek Parung Menangis dalam Kegiatan Kenal Pamit

"Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” ujarnya.

Selain itu, Yaqut Cholil Qoumas juga memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU. Tetapi, menurutnya, Kemenag menaungi semua agama.

“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” tegas Menag.

Baca Juga: Perkuat Internal Kelembagaan KPAD Kabupaten Bogor Audiensi dengan KPAI Pusat

Yaqut Cholil Qoumas membuktikan, di Kemenag terdapat Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, yang diisi oleh kader Muhammadiyah.

“Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” terang Menag.

Menag menambahkan, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar. “Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” tutupnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Saepulloh

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X