Terdengar Lirih Banyak Dokter Diduga Terima Uang Rp 567 Juta Tiap Vaksin 100 Pasien, Nakes: Fitnah yang Keji.

- Kamis, 18 November 2021 | 21:47 WIB
para dokter memberikan suntikan vaksin kepasien (youtube.com )
para dokter memberikan suntikan vaksin kepasien (youtube.com )

BogorTimes - Mendengar kabar para petugas Nakes yang kurang sedap didengar dan membuat citra kedokteran menjadi jelek, akhirnya dari perwakilan tenaga kesehatan angkat bicara terkait kabar bahwa para Nakes mengantongi uang hasil vaksin yang jumlahnya pun fantastis setip kali menyutik vaksin kepasien setelahnya.

Kabar ini pun beredar, para Nakes medapat uang Vaksin setelah menyuntik pasien dengan uang ratusan juta bahkan miliaran setelah terdapat adanya gambar terkait permasalahan tersebut yang dikirimkan kepada para Dokter Nakes.

Oleh karenanya para Nakes pun sontak kaget namun terenyuh dengan adanya sebuah tulisan yang memunjukan adanya aliran uang vaksin setelah menyutik pasien dengan jumlah cukup banyak.

Baca Juga: Tiga Orang Struktur MUI Terlibat JI. Densus Tangkap Pelaku dan Tulusuri Sumber Dananya.

Berikut isi teks yang tertulis pada gambar tersebut:

"Inilah sebabnya mengapa Dokter Anda menjadi agresif.

Blue Cross Blue Shield membayar dokter Anda bonus 40.000 dolar AS (Rp569 juta) untuk memvaksinasi penuh 100 pasien di bawah usia 2 tahun.

Baca Juga: Membeludaknya Pesanan Mobil listrik Hyundai, Konsumen Harus Menunggu Tahun Depan.

Jika Dokter Anda berhasil memvaksinasi penuh 200 pasien, bonus itu melonjak menjadi 80.000 dolar AS (Rp1,1 triliun).

Tapi inilah tangkapannya: Di bawah aturan Blue Cross Blue Shield, dokter anak kehilangan seluruh bonus kecuali setidaknya 63% pasien sepenuhnya divaksinasi, dan itu termasuk vaksinasi flu.

Jadi bukan hanya 400 dolar AS (Rp5,6 juta) di kepala anak Anda - itu bisa menjadi seluruh bonus.

Baca Juga: Harapan Besar Wagub DKI Jakarta Agar Formula E Dapat Dukungan dari PemerIntahan Jokowi.

Bagi Dokter Anda, keputusan Anda untuk memvaksinasi anak Anda mungkin senilai 40.000 dolar AS atau lebih, tergantung pada ukuran praktek nya.

Terbangun dengan situasi mengerikan kita."

Menanggapi beredarnya informasi tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Andi Khomeini Takdir pun buka suara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X