Bogor Times- Hari Guru Nasional yang menjadi momentum tepat untuk refleksi dan evaluasi para guru.
Hari nasional ini menjadi salah satu momentum yang dijadikan para tenaga pendidik untuk lebih memiliki kualitas dalam proses pendidikan.
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong para pendidik memanfaatkan momentum Hari Guru Nasional untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi di era digital.
Baca Juga: PT Bogor Mineral Kembali Longsor Tutup Irigasi, Warga Minta Bupati Tengok Bogor Ujung Timur
Menurutnya, berbagai upaya peningkatan kapasitas dan profesionalitas perlu dilakukan oleh para guru.
"Di era sekarang, guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknologi, hal ini merupakan kebutuhan di masa yang akan datang,” kata Ketua LP Ma'arif PBNU KH Zaenal Arifin Junaedi, mengutip NU Online, Kamis (25/11/21).
Disebutkan, perkembangan teknologi yang pesat turut mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Sekarang, ada lebih banyak cara untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu sama lain. Menemukan informasi pun menjadi lebih mudah.
Baca Juga: Bak Terdengar Piring Pecah, MUI Harus Belajar dari Kisah Laila Majnun
“Ini menjadi tugas yang cukup menantang bagi para pengajar untuk menyiapkan generasi yang adaptif dan resiliensi di masa depan,” jelas Kiai Arjuna, demikian ia biasa disapa.
Perubahan ini, lanjut dia, turut berimbas kepada dunia pendidikan. Mulai dari metode pengajaran hingga teknologi penunjangnya telah berevolusi.
Tenaga pengajar pun tak bisa lagi mempraktikkan pola belajar yang pasif, yang menempatkan murid sebagai pendengar ceramah dalam kelas.
“Katakan saja, ketika kini para pendidik belum dapat sepenuhnya beradaptasi dengan kehidupan era revolusi industri 4.0, dunia sudah memasuki era 5.0 yang menekankan aplikasi dan teknologi digital. Karenanya, para guru harus lebih kreatif dalam mengemas materi pelajaran,” terang kiai kelahiran Kendal, 17 Mei 1959 itu.
Ia mengungkapkan, ada banyak perubahan signifikan antara sistem pengajaran di masa lampau dengan sekarang. Kini, semua materi dialihkan ke bentuk digital, yang dapat langsung dibuka di laptop atau smartphone murid.
"Setiap tahap perkembangan teknologi akan menciptakan tantangan baru bagi para guru. Sekarang, guru-guru ditantang untuk mengimbangi para siswanya yang fasih teknologi,” beber alumni Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta itu.
Artikel Terkait
Perbaikan Infrastruktur Diharapkan Dongkrak Produksi Kopi di Pulau Hanaut
Tidak Mau ketinggalan Trend Kopi Sohor menjadi Andalan Bumdes Desa Sirnarasa
Masker Kopi Mencerahkan Kulit Dengan Biaya Murah
Resep Kopi Kekinian, Bisa dinikmati di Rumah
Wow, Ternyata Kopi Adalah Minuman Para Sufi, Simak Penjelasannya
Sejarah Kopi, Ulas Jejak Kopi Asa Kuno Abyssinia dari Ethiopia dan Eritrea
Legenda Kopi di Negeri Ethiopia, Kisah Kaldi dan Kambingnya
Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya