Bogor Times- Tiap tanggal 25 November, warga dunia, terkhusus perempuan memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional. Peringatan ini muncul berkaitan erat dengan reaksi atas hadirnya praktik-praktik kekerasan yang menimpa perempuan.
Praktik-praktik kekerasan ini hadir dalam berbagai bentuk, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual yang diterima perempuan baik di ruang publik ataupun privat.
Ketua LITBANG PC KMHDI Bogor, Putu Elissa mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk tidak hanya sebatas merayakan Hari Anti Kekerasan Terhadap Wanita, akan tetapi memberikan kontribusi dalam pengimplementasian nya.
Baca Juga: Ketua LP Ma’arif NU Dorong Para Guru Tingkatkan Kompetensi Digital Syifa Arrahmah
“Hari Anti Kekerasan Terhadap Wanita ini, sudah seharusnya dimaknai untuk mengingatkan bahwa seorang wanita memiliki Hak yang sama dan harus dilindungi secara sah oleh hukum. Mengingat masih maraknya kasus yang mengorbankan perempuan atas dasar ketidaksadaran hukum" ujar wanita yang kerap disapa Ica ini pada Kamis, 25 November 2021.
Walaupun sudah banyak kebijakan yang dikeluarkan atas nama perlindungan terhadap wanita mulai dari pembahasan RUU tentang Kekerasan Seksual yang diinisiasi oleh Baleg DPR RI dengan nama Tindak Pidana Kekerasan Seksual mengalami kemajuan dan kemunduran dalam proses dan substansi terutama dengan dihilangkannya frasa “tanpa persetujuan” dalam RUU.
Dalam kasus-kasus kekerasan yang ditemui, korban dalam situasi tidak ada pilihan, tidak berani, di bawah tekanan atau ancaman untuk menolak kekerasan yang dialaminya dikarenakan tidak ada pegangan hukum yang kuat untuk menanganinya.
Baca Juga: PT Bogor Mineral Kembali Longsor Tutup Irigasi, Warga Minta Bupati Tengok Bogor Ujung Timur
Ica pun menambahkan, generasi muda khususnya sudah harus ditekankan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut tidak akan berjalan jika dari kita sendiri tidak ada pergerakan.
Seremonial di perlukan untuk mengangkat hal tersebut,tapi harus bersandingan dengan bentuk nyatanya juga.
“Maka dari itu saya mengajak para generasi muda Indonesia untuk berani menegur, mengungkapkan,dan melaporkan kejadian-kejadian yang tidak seharusnya. Karena maraknya hal seperti kekerasan pada wanita ini selalu terjadi di dalam lingkungan terdekat kita.” Imbuhnya.
Setiap tahunnya kasus kekerasan terhadap wanita terus bertambah,karena kurangnya wawasan kita sebagai mahluk sosial. “Mari bersama-sama kita menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dari segala bentuk kekerasan” pungkasnya.****
Artikel Terkait
Perbaikan Infrastruktur Diharapkan Dongkrak Produksi Kopi di Pulau Hanaut
Tidak Mau ketinggalan Trend Kopi Sohor menjadi Andalan Bumdes Desa Sirnarasa
Masker Kopi Mencerahkan Kulit Dengan Biaya Murah
Resep Kopi Kekinian, Bisa dinikmati di Rumah
Wow, Ternyata Kopi Adalah Minuman Para Sufi, Simak Penjelasannya
Sejarah Kopi, Ulas Jejak Kopi Asa Kuno Abyssinia dari Ethiopia dan Eritrea
Legenda Kopi di Negeri Ethiopia, Kisah Kaldi dan Kambingnya
Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya