Bogor Times - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) PAC Kecamatan Tanjungsari merasa geram dengan PT Bogor Mineral yang seolah membiarkan saluran irigasi Cikompeni tertutup material longsor dari penampungan limbah PT Bogor Mineral.
Limbah tersebut berbentuk pasir yang dihasilkan dari gilingan batu yang diolah menjadi batu - batu kecil.
Sudah dua bulan dari kejadian longsor ratusan petani wilayah Kecamatan Tanjungsari tidak bisa menanam padi karena terjadinya kekeringan yang diakibatkan tersendat aliran irigasi Cikompeni.
Ketua PAC Ansor Tanjungsari Salman Alfarisi mengatakan, PT Bogor Mineral seakan main - main dan menyepelekan warga, karena upaya yang dilakukan untuk mengangkat material longsor tidak dilakukan dengan sungguh - sungguh,minggu (9/1/22).
"Longsor disebabkan oleh mereka (PT Bogor Mineral) karena tanah yang dibawah tidak bisa menahan tumpukan limbah PT tersebut, dan itu sudah tanggung jawab PT Bogor Mineral masa didiamkan begitu saja, tolong lah yang terdampak bukan hanya satu dua petani tapi ratusan petani, "ungkapnya.
Baca Juga: Material Longsor PT Bogor Mineral Masih Tutupi Cikompeni, Petani Tak Bisa Tani Tak Dapat Kompensasi
Salman menuntut pihak Bogor Mineral segera memberikan kompensasi kepada petani yang terdampak dari longsor tersebut, pasalnya lahan sawah para petani tidak bisa ditanam karena saluran irigasi tertutup material longsor yang disebabkan penampungan limbah dari PT Bogor Mineral.
"Petani sampai saat ini belum mendapatkan kompensasi dari PT Bogor Mineral, sedangkan mereka mengandalkan sehari - hari dari hasil panen dan saat ini sawah mereka tidak bisa ditanami padi karena saluran irigasi Cikompeni tertutup material longsor, "ungkap salman.
Baca Juga: Dua Warga Terpanggang dalam Pristiwa Kebakaran Pamijahan
Baca Juga: Tedros Adhanom Sebut Vaksinasi Booster Bahaya Bagi Anak, Fakta atau Hoaks?
Dedi Supendi selaku Wakil Ketua I GP Ansor PAC Tanjungsari menekankan, aparatur pemerintah untuk sigap menanggapi bencana ini, karena yang menjadi korban ratusan petani dari empat desa dengan jumlah sawah mencapai ratusan hektare.
"Ini sudah jadi bencana, korbannya ratusan petani aparatur pemerintah baik dari Kecamatan Tanjungsari ataupun desa, harus sigap menekan pihak PT Bogor Mineral, sudah tidak ada alasan lagi cuaca atau apapun, karena mereka juga ketika membuat penampungan limbah tidak memikirkan dampak yang akan terjadi nanti, yang jelas ini harus segera diselesaikan warga tidak mau menerima alasan apapun,"ucap Dedi.***
Artikel Terkait
Sarburmusi Nahdlotul Ulama Kabupaten Bogor Rancang Straregi Perkuat Basis
Penerima Vaksin Covid-19 Lebih Mudah Terinfeksi Omicron, Fakta atau Hoaks
Tedros Adhanom Sebut Vaksinasi Booster Bahaya Bagi Anak, Fakta atau Hoaks?
Dua Warga Terpanggang dalam Pristiwa Kebakaran Pamijahan
Adik mendiang Vanessa Angel, Mayang dan Chika Turjun di Dunia Tarik Suara