BogorTimes - Ketua umum Gerakan Santri Nusantara, Muhammad Utomo mengatakan bursa calon presiden atau capres 2024 masih terbuka lebar. Alasannya, hingga saat ini banyak tokoh-tokoh yang merasa memiliki kesempatan yang sama dengan ketua umum partai.
Pandangan PB GSN tidak ada satupun tokoh yang mampu mengakomodir semua kalangan, baik dari kalangan Nasionalis maupun Religius.
Menurutnya, sampai saat ini pamor Jokowi semakin kuat, tidak menutup kemungkinan segala sesuatunya akan terjadi, analisa ini dapat dipetakan dengan para pemilih pada 2024 yang terlihat lebih kompleks.
Baca Juga: Ridwan Kamil Angkat Bicara Terkait Deklarasi Penggabungan Tiga Provinsi Menjadi Provinsi Sunda
Baca Juga: Pelaku Predator Di Bandung Masih Berkeliaran, Orang Tua Korban Tagih Janji Kapolri
Dengan kompleksitas tersebut maka, peta politik akan membuka ruang yang luas bagi siapapun!
Muhammad Utomo mengatakan, tokoh dengan bermodal elektabilitas tinggi saja tidak akan cukup, Sebab partai politik akan bersikap realistis dalam mengusung capres. Jadi para parpol akan lebih selektif dengan menentukan kriteria tertentu bagi capres yang akan mereka usung.
Berdasarkan kompleksitas dan kreteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siapapun memiliki kesempatan yang sama, dan secara umum ada tiga hal yang mempengaruhinya yaitu Elektoral, Popularitas, dan penerimaan publik, ungkapnya’.
Baca Juga: Pemain Banyak Terpapar Covid -19, PSSI Tetap Lanjutkan BRI Liga 1
Baca Juga: Satu Hari Lebih Dari Tiga Motor Terjatuh Akibat Jalan Tertutup Tanah Galian C
Berdasarkan analisis tersebut, Ketua GSN menyimpulkan bahwa para tokoh dengan elektabilitas minim masih berpeluang untuk menyalip tokoh-tokoh dengan elektoral tinggi.
Utomo mengungkapkan bahwa ini bisa di perhatikan dengan beberapa tokoh seperti Erik Tohir, Puan Maharani, Dedy Mulyadi, Muhaimin Iskandar, dan lain sebagainya yang sedang terus menerus meningkatkan elektabilitas nya, serta mencoba masuk pada jantung-jantung pemangku suara. dari latar belakang tersebut bursa calon presiden semakin terbuka lebar dan menjadi peluang untuk ikut berkontestasi pada 2024 mendatang. Dan para ketua umum partai yang elektoralnya masih berada di papan bawah akan semakin lebih giat lagi untuk meningkatkan elektabilitas nya.
Saya rasa ini saat yang tepat bagi ketum partai jika ingin meningkatkan popularitas mereka. Tapi dengan catatan popularitas dengan citra baik di mata publik,” kata Utomo.
Baca Juga: Jeritan Petani Di Riau Di Cekik Harga Pupuk Tembus 500 Ribu Perkarung
NU sebagai organisasi terbesar semakin terbuka lebar bagi siapapun, hal ini dapat diamati banyaknya tokoh-tokoh partai yang hadir diacara pengukuhan pengurus yang baru, ungkap Utomo.
Artikel Terkait
Bocah Delapan Tahun Di Bandung Barat Ditemukan Di Parit Dalam Keadaan Meninggal Dunia
PPLN Terpapar Covid -19 Wajib Isolasi, Setelah Bepergian Jarak Jauh Jadi Sumber Penularan
Jendral NII Ditangkap, Ridwan Kamil Apresiasi BNPT dan Polda Jabar
Pentingnya Sarapan Pagi, inilah Enam Menu Sarapan Pagi Yang Tidak Ribet
Tanpa Didampingi Sejumlah Pelatih Persib Bandung Optimis Hadapi Bhayangkara FC
Pemain Banyak Terpapar Covid -19, PSSI Tetap Lanjutkan BRI Liga 1
Pelaku Predator Di Bandung Masih Berkeliaran, Orang Tua Korban Tagih Janji Kapolri
Ridwan Kamil Angkat Bicara Terkait Deklarasi Penggabungan Tiga Provinsi Menjadi Provinsi Sunda