Bogor Times - Rusia dan Ukraina terus memanas, para pemimpin negara pun ikut bersuara agar invasi Rusia ke Ukraina segera dihentikan.
Tidak mau ketinggalan Organisasi Sepakbola Dunia, Federation International de Football Association (FIFA) mengecam rusia dan mengecam meniadakan kompetisi Internasional di wilayah Rusia, serta meminta para anggotanya untuk menyuarakan agar Russia menghentikan invasinya ke Ukraina.
Di Indonesia sendiri Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjelang pertandingan resmi (Liga) para klub Sepakbola untuk berfoto di spanduk yang bertuliskan Stop War.
Namun ada yang menarik ketika pertandingan Persija VS Persib Bandung salah satu pemain Persib Bandung seolah enggan berfoto di spanduk tersebut dengan rekan setim nya.
Diketahui pemain tersebut bernama Moch Rashid pemain asing asal Palestina ini memalingkan muka dan berada agak jauh di belakang dari barisan teman - temanya, foto tersebut sempat viral dan netizen menyimpulkan kalau Rashid merasa negaranya diperlakukan tidak adil, kamis (4/3/22).
Menanggapi hal tersebut Mohammed Rashid menuliskan dalam akun Instagramnya, bahwasanya dia menentang perang dan tidak setuju dengan perang di Ukraina atau di negara manapun.
"saya tidak setuju dengan perang di Ukraina atau perang apa pun di negara mana pun! Saya menentang semua perang. Beberapa orang mengira saya tidak ikut berfoto karena saya setuju dengan apa yang terjadi di Ukraina. Jelas TIDAK, Nabi Muhammad mengatakan tidak ada perbedaan antara orang Arab dengan non-arab dan tidak juga antara orang berkulit hitam dan putih kecuali dengan ketakwaannya,"ujarnya.
Baca Juga: Kelompok KKN Mafisma UNUSIA Agendakan Berbagai Program Untuk Masyarakat Desa Tegal.
Namun Rashid merasa heran, hal tersebut tidak berlaku untuk negaranya Palestina yang semuanya mengetahui saat ini terus digempur oleh Israel, bahkan dukungan untuk Palestina dianggap ilegal karena mencampurkan sepakbola dan politik.
"Tetapi mengapa ketika kita melakukan hal yang sama untuk Palestina, itu menjadi ilegal dan berkata mencampuradukkan sepak bola dengan politik? Mengapa standar ganda? Ini sangat tidak adil,"ucap rashid.
Baca Juga: Pemuda Kartar Desa Cogreg, Pastikan Warga Tepat Janji Belanjakan Kebutuhan
Rashid berharap tidak ada pandang bulu dalam bersimpati untuk kemanusiaan, seperti yang terjadi di Palestina, Suriah, Irak, Yaman dan negara lainya yang dilanda perang.
"Kita semua adalah manusia! Kami juga tidak ingin perang di Palestina, Suriah, Yaman, Irak dan lain-lain… jika kita ingin bersimpati dan menunjukkan kemanusiaan, kita harus melakukannya untuk semua orang yang menderita di seluruh dunia, bukan memilih dan memilih! Insya Allah semua perang akan berakhir dan orang-orang di mana pun di dunia dapat aman dan menikmati hidup jauh dari perang,"ungkapnya.
Artikel Terkait
Pantau Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), Mahasiswa UNUSIA : Kawal Hak Warga Desa Cidokom Bogor
Stok Barang Agen Kurang, Warga Kesulitan Belanjakan Dana Bantuan
Dugaan Pidana Korupsi PDJT Yang Diduga Melibatkan Walikota Bogor Disesalkan Lamban Penanganannya oleh Dr Hukum
Pemuda Kartar Desa Cogreg, Pastikan Warga Tepat Janji Belanjakan Kebutuhan
Kelompok KKN Mafisma UNUSIA Agendakan Berbagai Program Untuk Masyarakat Desa Tegal.