Bogor Times- Institut Agama Islam Negeri Pekalongan (IAIN) Pekalongan mengukuhkan Prof. Dr. Maghfur, M.Ag sebagai guru besar dalam bidang Studi Islam. Maghfur menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Jihad Melawan Perubahan Iklim: Agama, Negara, dan Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia.
Pengangkatan tema ini merupakan bentuk gambaran akan kondisi bumi akibat pemanasan global dan perubahan iklim.
Dalam pembukaannya Prof. Maghfur mengungkapkan ancaman bagi umat manusia yang lebih berbahaya dari virus Covid-19 yang saat ini terjadi yakni perubahan iklim dan krisis ekologis.
Baca Juga: PK PMII UNUSIA Bogor, Cetak Puluhan Kader Mujahid dalam Pelatihan Kader Dasar
“Harapannya ada kontribusi pemikiran yang bisa disumbangkan untuk menginspirasi inspirasi pemanasan global dan perubahan iklim. Sehingga bumi dan lingkungan hidup yang kita tempati tetap terjaga. Bumi tempat berpijak adalah instrumen penting untuk mewujudkan tujuan bersyariat Islam,” jelas Maghfur.
Lebih lanjut “Apa yang saya sampaikan dalam bicara ini merupakan bantahan terhadap pengetahuan dari banyak ilmuwan yang menganggap lingkungan yang sekarang terjadi disebabkan oleh doktrin keagamaan” papar Maghfur. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa paham tersebut dapat dibantah baik dari sisi teologis, maupun empiris.
Terdapat hubungan saling mempengaruhi antara perilaku kehidupan manusia dengan kondisi alam lingkungan.
Baca Juga: IPNU dan IPPNU Kota Bogor Kejutkan Anggota DPRD Kota Bogor dan Walikota Bogor Usai Sidang Paripurna
Kualitas lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan umat manusia. Karena itu, terlindung dan tidak aman dengan lingkungan hidup bersama dengan manusia sebagai makhluk Allah yang menjaga bumi.
Oleh karenanya, manusia berperan dalam menjaga keseimbangan (mizan). Program-program ekologi yang dipraktikkan oleh NU melalui Lembang Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim merupakan modal sosial penting dan kunci dalam perang melawan perubahan iklim di Indonesia.
Jihad kaum nahdliyin terhadap lingkungan merupakan bagian maqasid syariah. Selain mitigasi dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan dalam melawan perubahan iklim perlu dalam tahap selanjutnya perlu adanya pengarus utamaan literasi dan ekologi lingkungan.
Rektor IAIN Pekalongan, Dr. Zaenal Mustaqim dalam sambutanya mengungkapkan kajian fiqh al bi'ah yang lahir dari kader NU semoga dapat memberikan kontribusi nyata bagi budaya akademik di IAIN Pekalongan.
Makhfur Prof Maghfur yang tumbuh dan besar di lingkungan NU merupakan bentuk respons dan kepedulian terhadap masalah-masalah sosial terkait dengan perubahan iklim dan lingkungan.
Islam sebagai agama Rahmatan lil 'Alamin harus bisa hadir dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih serta lestari demi terwujudnya kemaslahatan umat.***
Artikel Terkait
Dugaan Pidana Korupsi PDJT Yang Diduga Melibatkan Walikota Bogor Disesalkan Lamban Penanganannya oleh Dr Hukum
Pemuda Kartar Desa Cogreg, Pastikan Warga Tepat Janji Belanjakan Kebutuhan
Kelompok KKN Mafisma UNUSIA Agendakan Berbagai Program Untuk Masyarakat Desa Tegal.
FIFA Kecam Rusia Invasi Ukraina, Rashid Harap Tidak Pandang Bulu Dalam Simpati Untuk Kemanusiaan
Wujudkan Pesantren For Future Leaders, PPST Al-Um Lantik Kepengurusan Baru
Tridharma Perguruan Tinggi Menjadi Nilai Perjuangan Mahasiswa Dalam Menghadapi Perkembangan Zaman
Ahli Hukum Pidana Senior Bintatar Sinaga Dipecat,Bintatar Desak Dekan Fakultas Hukum Unpak Mundur.
IPNU dan IPPNU Kota Bogor Kejutkan Anggota DPRD Kota Bogor dan Walikota Bogor Usai Sidang Paripurna
Bersama KPAD, Mahasiswa Gelar Penyuluhan Anti Pelecehan Anak dan Pernikahan Dini
Kecintaan Akan NU, Orasi Ilmiah Guru Besar IAIN Pekalongan Bahas Jihad NU Melawan Perubahan Iklim