Bogor Times -Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia 2 tahun lalu, tercatat ada 730 dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Data itu didapatkan dari Satgas Penanganan Covid-19 dan Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 9 September 2021.
Untuk mengenang jasa besar para dokter itu, IDI membangun Monumen Perjuangan Dokter Indonesia di Jalan GSSY Ratulangie No. 29, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Keistimewaan Bulan Syaban, Anjuran Ibadah Bulan Syaban
Melalui Monumen Perjuangan Dokter Indonesia, IDI ingin mengajak masyarakat untuk terus mengenang para dokter yang gugur saat menunaikan tugas mereka.
Dalam 2 tahun terakhir, peran dokter sangat krusial bagi keluarga, bagi sesama tenaga medis, bagi bangsa, juga negara.
“Dokter memiliki peran besar dalam perjalanan pandemi hingga detik ini, saya berterima kasih setinggi-tingginya, mereka adalah pahlawan kesehatan Indonesia,” kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Kamis, 17 Mei 2022, dikutip Pikiran-Rakyat.com Antara.
Baca Juga: Rutin Konsumsi Narkoba, DJ Chantal Dewi Diciduk Polisi
Monumen Perjuangan Dokter Indonesia dibuat oleh pematung Yani Mariani Sastranegara. Monumen itu berbentuk kobaran api setinggi 270 sentimeter dengan diameter 120 sentimeter.
Wujud api yang berkobar merupakan simbol energi, ketegasan, dan semangat. Selain itu, api juga mampu memberikan kehangatan dan cahaya.
Kami menggunakan metode stilasi dengan mengubah penggambaran suatu objek menjadi baru. Ada penyederhanaan bentuk tanpa meninggalkan karakter api sebagai bentuk dasar,” kata Yani.
Baca Juga: Pimpinan Al Mukhlisin: Isra Miraj jadi Kisah Edukasi Pelajar dan Santri
Monumen yang digagas oleh IDI pada awal tahun 2022 tersebut dibangun di halaman rumah Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
Ketua PB IDI Daeng M Faqih dalam peresmian monumen di Jakarta mengatakan, pandemi telah mengguncang dunia kesehatan.
Dia melanjutkan, situasi yang kacau telah menyebabkan dokter kelelahan kelelahan, fisik, dan akibat stres berlebihan dan berkepanjangan.
“Secara psikologis, kondisi tersebut memberikan tekanan dan beban yang lebih bagi para dokter saat memberikan pelayanan masyarakat,” ujarnya.
memperhatikan banyak beban, rasa kemanusiaan yang diikuti dengan integritas dan kapabilitas merupakan hal yang tetap diprioritaskan dokter dalam menghadapi pandemi.
Artikel Terkait
Diduga Hendak Menculik Anak Kecil, Seorang Perempuan Diamankan Polsek Parung
Ridwan Kamil Komentari Moge Srempet Anak
Polisi dan Menag Sinergis Berhangus Mavia Minyak Goreng
Mensos Tri Rismaharini meresmikan Community Center
Raffi Ahmad Pasarkan Proyek Metaverse RansVerse
Wastafel Ponpes Al Mukhlishin Diresmikan
Pimpinan Al Mukhlisin: Isra Miraj Jadi Kisah Edukasi Pelajar dan Santri
Rutin Konsumsi Narkoba, DJ Chantal Dewi Diciduk Polisi
Kenang 730 Dokter yang Wafat Akibat Covid-19, IDI Bangun Monumen
Keistimewaan Bulan Syaban, Anjuran Ibadah Bulan Syaban