Bogor Times- Nama Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan diungkit berkaitan dengan kampanye yang dilakukan oleh relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Relawan Jokowi di berbagai daerah dikabarkan sedang melakukan kampanye untuk mengusung Jokowi tiga periode.
Masa jabatan Jokowi sebagai Presiden akan berakhir pada 2024, relawan orang nomor satu di Indonesia saat ini ingin mengusung kepemimpinan tiga periode.
Usulan tersebut menuai polemik karena tidak sesuai dengan UUD 1945 yang menyatakan jika pemimpin negara hanya bisa maksimal melaksanakan dua periode dengan masing-masing periode selama lima tahun.
Kampanye yang dilakukan oleh relawan Jokowi tersebut membuat nama Luhut Pandjaitan disinggung.
"Kita bisa membayangkan, operasi ini bukan dari pak Luhut karena pasti template yang dimiliki agak berbeda. Pak Luhut selalu melakukan operasi yang agak sembunyi kemudian tiba-tiba dengan ide besar," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari milik YouTube.
Dinilai Rocky Gerung, kampanye yang dilakukan relawan Jokowi tersebut ada campur tangan dari intelijen yang dianggap sedang melakukan cek ombak terkait proposal tersebut.
Sangat mungkin ini akan berlanjut sampai ke sektor lain. Ini baru masyarakat, nanti bisa ada akademisi dan koran-koran misalnya," ujar Rocky Gerung.
Meskipun demikian, untuk memastikan hal tersebut, Rocky Gerung menyebutkan jika perlu dilakukan analisis.
"Tetap sekali lagi, politik itu tidak terhindarkan karena semua institusi yang potensial untuk berkuasa di level bawah itu membahayakan kita, karena kita enggak tahu ini atau keputusan kecil yang kemudian dihubungkan dengan peristiwa besar, seperti reshuffle," ucap Rocky Gerung .
"Jadi sekali lagi negara ini sebenarnya ada oleh para pemain dan penunggang gelap," ujarnya lagi.***
