Bogor Times- Terungkapnya beras Asli tapi Palsu (Aspal) dalam penyampaian Bantuan Sembako/BPNT di Desa Cogreg bukan hal sulit. Pasalnya, penipuan itu telah dilakukan terlebih dahulu sebelum diketahui para ibu rumah tangga yang sudah mahir dalam membedakan beras.
Adanya beras aspal tersebut dianggap merugikan masyarakat. Terdapat beberapa alasan para ibu yang berhasil dihimpun media ini.
1.Turunnya beras Super Lele Aspal berbeda jauh dari kualitas sebelumnya.
2.Beras yang saat diterima warga bermerek abal-abal. Super Lele tapi isi Sedang.
3.Kontur beras banyak yang pecah.
4.Harga tidak berbeda jauh dengan harga sebelumnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia telah menetapkan persyaratan standar untuk stok nasional beras, melalui Instruksi Presiden.
Berbasis Instruksi, standar beras yang dibeli pemerintah adalah minimal 95% tingkat penggilingan; maksimum 20% rusak, butir menir maksimum 2% dan kadar udara maksimum 14%.
Persyaratan kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah bertujuan untuk stok pemerintah, sehingga persyaratan kadar air sangat penting.
Hal ini disebabkan oleh penyimpanan yang lama, kondisi laboratorium kadar air maksimum 14%. Jika persyaratan kualitas tidak terpenuhi, nasi cepat akan menurun kualitasnya.
Oleh karena itu, ada perbedaan dalam memahami kualitas beras oleh masyarakat untuk beras di pasar dengan kualitas beras pemerintah dibeli. untuk beras di pasar, persyaratan kadar air tidak diperdebatkan, penampilan penting dan rasa.
Sementara persyaratan pemerintah, faktor-faktor teknis seperti kadar air, butir patah dan menir sangat menentukan, sementara faktor rasa tidak diperdebatkan.
Untuk standar internasional adalah persyaratan yang lebih ketat seperti tulang dan butir patah kecil, biji-bijian, gandum merah, gandum kuning, kapur, gandum kerusakan, beras ketan dicampur, gandum hitam. Jadi kita perlu lebih hati-hati apabila akan melakukan bisnis beras, karena perbedaan dalam pemahaman tentang kualitas beras. Kualitas beras standar yang akan digunakan sebagai referensi harus disajikan sepenuhnya.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih beras sesuai dengan yang diharapkan :
1. Beberapa Jenis Beras yang ada di Masyarakat
Jika ingin memilih beras sesuai dengan jenis yang Anda inginkan, harus memperhatikan ciri-ciri beras yang sesuai dengan jenisnya. Setiap jenis beras memiliki ciri-ciri khusus yang dapat Anda perhatikan.
sebuah.
A. Pandan Wangi
Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya yang wangi pandan. Namun sering pula terdapat beras yang wangi pandan karena zat pewangi kimia. Namun masih terdapat ciri yang lainnya yang bisa membantu agar Anda tidak salah pilih, yaitu beras pandan wangi tidak panjang, tetapi cenderung bulat. Jika terdapat beras dengan biji yang panjang, tetapi wangi hampir dapat dipastikan beras tersebut telah dicampur dengan pewangi kimia. Selain itu bulat beras pandan wangi juga berwarna positif tapi tidak putih namun bening.
B. IR 64 / Setra Ramos
Beras IR 64 atau Setra Ramos adalah beras yang paling banyak beredar di pasaran, karena harganya yang terjangkau dan relatif cocok dengan selera masyarakat perkotaan. Normalnya beras jenis ini pulen jika dimasak menjadi nasi, namun jika telah berumur terlalu lama (lebih dari 3 bulan) maka beras ini menjadi sedikit pera, dan mudah basi ketika menjadi nasi. Beras ini memiliki ciri fisik agak panjang / lonjong, tidak bulat. Beras ini mengeluarkan aroma wangi seperti pandan wangi, namun sering kali pabrik / pedagang menambahkan zat kimia pemutih, pelicin dan pewangi pada beras ini.Maka harus berhati-hati jika menemui tidak menemui bentuk lonjong, namun mengeluarkan aroma wangi, bisa jadi hal tersebut telah ditambahkan pewangi kimia.
C.Rojolele
Beras Rojolele memiliki ciri fisik cenderung bulat, memiliki sedikit bagian yang berwarna putih susu, dan tidak wangi seperti beras pandan wangi. Nama Rojolele biasanya adalah sebutan dari daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur, namun untuk daerah Jawa Barat dan beberapa daerah lain terkadang beras ini biasanya disebut Beras Muncul.
Artikel Terkait
Wow! Ada Beras "Palsu" Dalam Komuditas Penyaluran BPNT/Sembako di Desa Cogreg
Pemuda Kartar Desa Cogreg Tolak Kenir Beras dalam Penyaluran Bantuan Sembako
Perumda Tirta Kahuripan Antisipasi Perubahan Pola Pemakaian Air Pelanggan
150 Nasi Box Disalurkan Etos Bogor Raya Bagi Warga Kota Bogor Untuk Berbuka Puasa
PMII Kabupaten Bogor Desak Pemkab Bogor Stabilkan Harga Bahan Pokok
Hukum Berdagang dengan Cara Curang
Pemerintah Beri Subsidi Haji Rp 41 Juta.
Hari ini Pemerintah Salurkan 3.114 Keluarga Penerima Manfaat
Kebakaran Tanjung Plaza, Api Dari Atap Mll
Ini Alasan Warga Cogreg Tolak Beras Aspal, Berikut Kiat Membedakan Beras