Bogor Times- Penimbunan Solar Bersubsidi di Kecamatan Klapanunggal dikeluhkan warga. Pasalnya, selain melanggar hukum, para penjual komersil BMM Subsidi ini juga banyak mempekerjakan preman yang meresahkan warga.
Seperti yang terjadi di wilayah RT 05/01,Kampung Tegal Sempur, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Para pengusaha menyewa sebidang tanah di lokasi tersebut dengan kriteria akses yang dapat dilalui kendaraan roda empat.
Baca Juga: Ini Alasan Warga Cogreg Tolak Beras Aspal, Berikut Kiat Membedakan Beras
"Warga awalnya tidak tau itu tempat apa. Tapi ternyata jadi tempat penimbunan solar, lingkungan kami jadi banyak preman," kata salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya pada Jumat, 15 April 2022.
Menurutnya, tidak hanya meresahkan masyarakat adanya aktifitas tersebut membuat akses jalan menjadi padat dengan banyaknya ritase kendaraan pengangkut solat.
"Jalan jadi padat juga," ucapnya.
Baca Juga: Waspada Puncak Badai Matahari 2022, Apa dan Bagaimana Dampak terhadap Bumi Kita?
Penelusuran Bogor Time,terdapat beberapa titik aktifitas penimbunan solar subsidi. Sedikitnya terdapat dua lokasi penimbunan solar di Kelapanunggal dan beberapa lokasi ada di Kecamatan Cileungsi dan Gunungputri.
Teknih oprasi penimbunan, pengusaha tersebut menugaskan personilnya untuk membeli solar bersubsidi di beberapa tempat penjualan BBM atau SPBU.
Setelah dibeli, barang tersebut ditimbun dan dikumpulkan kemudian dikemas dalam beberapa tangki dan dijual secara komersil di berbagai wilayah barat.
Baca Juga: Polisi dan Menag Sinergis Berhangus Mavia Minyak Goreng
Tidak aneh jika perkembangan bisnis tersebut terbilang pesat. Lantaran zona timur menjadi pasar terbesar bisnis ilegal itu. Barang tersebut kebanyakan terjual pada pelaku proyek galian C, kontraktor di wilayah Kelapa Nunggal, Gunung Putri Cileungsi.
Saat dikomfirmasi, Camat Klapanunggal Ahmad Kosasih mengaku akan berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI.
"Itu merugikan negara dan masyarakat. Saya baru tau dan pasti akan saya komunikasi dengan SKPD," tegasnya.
Artikel Terkait
Pemuda Kartar Desa Cogreg Tolak Kenir Beras dalam Penyaluran Bantuan Sembako
Perumda Tirta Kahuripan Antisipasi Perubahan Pola Pemakaian Air Pelanggan
150 Nasi Box Disalurkan Etos Bogor Raya Bagi Warga Kota Bogor Untuk Berbuka Puasa
PMII Kabupaten Bogor Desak Pemkab Bogor Stabilkan Harga Bahan Pokok
Hukum Berdagang dengan Cara Curang
Pemerintah Beri Subsidi Haji Rp 41 Juta.
Hari ini Pemerintah Salurkan 3.114 Keluarga Penerima Manfaat
Kebakaran Tanjung Plaza, Api Dari Atap Mll
Ini Alasan Warga Cogreg Tolak Beras Aspal, Berikut Kiat Membedakan Beras
Waspada Puncak Badai Matahari 2022, Apa dan Bagaimana Dampak terhadap Bumi Kita?