Bogor Times- Longsor menerjang kawasan Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. nomor rumah warga rusak dan seorang bocah hilang terseret longsor tersebut.
Longsor terjadi di beberapa kampung di Sukaresmi pada Kamis, 14 April 2022 malam. Kondisi terparah yang dialami Kampung Cilengkong. Akses menuju kampung itu nyaris terputus karena timbunan longsor yang bertebaran di mana-mana.
Longsor bahkan menimbun sebagian besar badan Jalan PLTA Upper Cisokan yang menjadi titik masuk menuju Cilengkong. Kampung tersebut juga cukup terpencil. Jarak akses menuju lokasi kejadian dari tepi jalan PLTA itu saja mencapai sekitar tiga kilometer.
Baca Juga: Sudah 3 Bulan Korban Bencana Alam di GunungSindur Tak Kunjung Mendapat Bantuan Dari Pemda Bogor
Di Cilengkong, seorang anak bernama Efan, 6 tahun, hilang terseret longsor yang terjadi sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, Efan baru pulang mengaji bersama dua temannya, Muhammad Hilman (10) dan Ikmal Mustofa (8). Ketiganya, ditemani warga bernama Didi (50).
Encep (35), ayah Hilman mengungkapkan, Didi datang untuk mengajak warga yang bermukim di dekat lokasi peristiwa itu mengungsi. Pasalnya, longsor sudah terjadi di beberapa titik Cilengkong saat hujan deras mengguyur kampung tersebut.
Nahas, mereka justru terseret longsor dalam perjalanan. Material longsor mulai dari tanah, kayu, batu memporak-porandakan akses jalan yang dilewati mereka.
Baca Juga: Peduli Bencana, PMII Komisariat UIKA Kota Bogor, Galang Dana Untuk Korban Erupsi Semeru
"Tos kacarandak, tos kaharandap (Mereka terbawa, sudah terseret ke bawah)," kata Encep kepada Pikiran-Rakyat.com di lokasi peristiwa, Jumat, 15 April 2022 sore.
Hilman dan Ikmal yang sempat terpental selamat. Begitu pula Didi. Hilman selamat terlepas terputus di pohon salak.
Kedua korban lain juga beruntung karena tak terus tergusur longsor hingga ke sungai yang juga tengah meluap di bawah lokasi kejadian. Nasib malang yang dialami Efan yang terus terseret dan menghilang.
Pencarian korban pun dilakukan sejumlah relawan dari unsur tim SAR dan TNI dan Polri.
Namun hingga Jumat sore, korban juga belum ditemukan. Menjelang pukul 16.00 WIB, pencarian pun dihentikan sementara karena hujan kembali mengguyur Cilengkong.
Encep juga menambahkan, terdapat tiga rumah rusak di dekat tempat kejadian akibat longsor. Dua rumah rusak berat dan satu rumah rusak ringan.
Tak hanya Cilengkong, longsor juga melanda Kampung Cimarel, Desa Sukaresmi. Satu rumah panggung di kampung tersebut pun roboh karena diterjang longsor yang berasal dari tebing di bawah Jalan PLTA Upper Cisokan.
Rumah yang roboh tersebut adalah pasangan suami isteri Agus dan Rina. Edem (64), ayah Agus mengungkapkan, peristiwa itu terjadi antara pukul 20.30-21.00 WIB.
Saat itu, rumah hanya diisi Rina dan dua putrinya, Anisa dan Dita. Agus, sang suami belum pulang dari salat Tarawih di masjid. Hujan deras mengguyur Cimarel dari pukul 19.00 WIB. Kala hujan berhenti, longsor justru terjadi. Saluran air tepi jalan PLTA yang tersumbat tanah akhirnya mengalir ke arah rumah Agus dan Rina yang berada di bawah.
"Tamplok sadayana karena kapendet ku taneuh," ucap Edem kepada Pikiran-Rakyat.com di Cimarel. Rina yang curiga karena keadaan itu berniat mengungsi ke rumah mertuanya.
Saat akan pindah ke rumah Edem, Rina dan kedua putrinya terdorong longsor hingga terpental ke bawah.