Bogor Times- Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengungkapkan rincian utang yang dimiliki Indonesia.
Utang Indonesia pada saat ini sedang menjadi sorotan dengan adanya pernyataan yang diucapkan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla berujar jika utang yang dimiliki Indonesia harus diselesaikan oleh pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari data yang disebutkan, utang Indonesia mencapai Rp7.014,58 triliun.
Selain utang tersebut, dari perhitungan Jusuf Kalla, selain utang senilai triliun rupiah, masih ada bunga yang harus dibayar Rp400 triliun.
Namun, Said Didu menanggapi dengan mengungkapkan data yang berbeda.
"Maksudnya penghapusan puluhan ribu trilyun. Sangat berat. Bebannya puluhan ribu trilyun," kata Said Didu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.
Said Didu kemudian merilis rincian utang yang disebut oleh pria berusia 59 tahun itu mencapai puluhan ribu rupiah.
"Saat ini utang pemerintah + utang BUMN + Utang Bank Indonesia sktr Rp 13.400 trilyun. Utang pemerintah sdh lebih dari Rp 7.000 trilyun," ujar Said Didu.
Sebelumnya, disebutkan Said Didu jika pada saat ini banyak uang yang dialokasikan untuk pembelian surat utang negara (SUN) sehingga membuat kredit untuk rakyat menjadi sulit yang berimbas pada kenaikan pajak hingga barang-barang kebutuhan Said Didu kemudian merilis rincian utang yang disebut oleh pria berusia 59 tahun itu mencapai puluhan triliun rupiah.
"Saat ini utang pemerintah + utang BUMN + Utang Bank Indonesia sktr Rp 13.400 trilyun. Utang pemerintah sdh lebih dari Rp 7.000 trilyun," ujar Said Didu.
Sebelumnya, disebutkan Said Didu jika pada saat ini banyak uang yang dialokasikan untuk pembelian surat utang negara (SUN) sehingga membuat kredit untuk rakyat menjadi sulit yang berimbas pada kenaikan pajak hingga barang-barang kebutuhan pokok.***
Artikel Terkait
Wow! Boleh Tunaikan Haji dengan Virtual di Metaverse?
INSPIRA Bogor dan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kolaborasi Bagikan Ratusan Takjil Gratis
Kasus Amaq Sinta Dihentikan, INSPIRA Nilai Polri Dengarkan Aspirasi Masyarakat.
Cegah Perang Kain Sarung (PKS), Anak Yatim Kehilangan Nyawa
Harap Untung Banyak, Emak-emak Jadi Korban Investsi Bodong
OJK Ingatkan Masyarakat Berinvestasi Dengan Logika
Menkes: Anak Usia 18 Tahun Tidak Perlu Vaksin Booster
Wow! Hutang Negara Indonesia Capai Rp 7.000 T
Bansos untuk 3 Bulan Dibagikan Sekaligus di April 2022, Apa Saja?
Menaker Yakini THR Dibayar Penuh Perusahaan