Bogor Times- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan aktivitas Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung, statusnya meningkat dari level 2 menjadi level 3 sejak Minggu, 24 April 2022.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat agar jangan terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab tentang aktivitas Gunung Anak Krakatau, terutama di media sosial.
Ia menyarankan masyarakat untuk memantau informasi langsung hanya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, BMKG, dan BPBD.
"Perlu dipahami waspada bukan evakuasi, waspada artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG badan geologi, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," ujar Dwikorita, dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin, 25 April 2022.
Selain itu, seiring dengan meningkatnya status Anak Gunung Krakatau menjadi level 3, Dwikorta meminta masyarakat mewaspadai ancaman terjadinya gelombang tinggi atau tsunami pada malam hari
"Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level 2 menjadi level 3 yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Hal itu dia sampaikan karena berdasarkan historis, peningkatan aktivitas Anak Gunung Krakatau pernah menimbulkan tsunami beberapa kali.
Jika seandainya kondisi Gunung Anak Krakatau berkembang menuju kemungkinan terburuk, menurut Dwikorta gelombang tsunami yang terjadi pada malam hari akan sulit terlihat secara visual.
Selain itu, aktivitas pemantauan berbagai kemungkinan dari arah laut pun tidak dapat dilakukan lantaran tidak terlihat jelas.
Beri Penjelasan Mengejutkan
"Dan tentunya waspada terhadap potensi gelombang tinggi sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG," ujar Dwikorta.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tetap memperhatikan informasi dari pihak-pihak yang berwenang.***