Bogor Times,Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali, November mendatang.
Presiden RI Joko Widodo terus mengupayakan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Komitmen itu tercermin dari upaya Pemerintah yang terus menghubungi Presiden Rusia atau Presiden Ukraina.
Pertemuan itu diharapkan dapat menghentikan perang antara Rusia-Ukraina
Presiden mengatakan,G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia, yang terpengaruh dalam dua hal besar, pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.
"Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan per telepon kemarin saya mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20," kata Jokowi.
Pada acara inti G20 akan datang delegasi dari negara-negara anggota G20, seperti Saudi Arabia, Jerman, Italia, Turki, dan juga Rusia.
Presiden Jokowi juga mengundang Ukraina walau negara itu tidak menjadi anggota G20, karena merupakan hak prerogatif dari presidensi.
Dian Triansyah Djani, Co-Sherpa Group of Twenty Indonesia menyatakan bahwa komunikasi dengan Ukraina dan pihak terkait masih terus dilakukan.
Baca Juga: Tes Psikologi: Perlu Konsentrasi, Coba Temukan Apa yang Salah dari Gambar? Buktikan Kamu Orang yang Teliti
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa membantu Ukraina dalam bantuan persenjataan.
"Saya tegaskan bahwa sesuai amanat konstitusi Indonesia dan politik luar negeri melarang bantuan persenjataan pada negara lain," ungkapnya.
Meskipun begitu, Jokowi menawarkan pada Zelensky bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.
"Namun, saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan," ujarnya.
Kemudian Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sempat menghubungi Putin terkait situasi terkini di Ukraina.
"Terakhir perbincangan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan update situasi terkini di Ukraina, termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung," ucapnya.
Sama dengan Ukraina, Jokowi berharap pada Rusia untuk segera menghentikan perang dan berdamai dengan negara bekas Uni Soviet itu.