Bogor Times,Jakarta-Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi soal fenomena sejumlah tokoh politik Indonesia yang menggelar silaturahmi di Lebaran Idul Fitri 2022.
Salah satu yang diamati Rocky adalah Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Menurut Rocky, jika publik melihat fenomena silaturahmi Jokowi dan Prabowo menunjukkan kemesraannya menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, keduanya didukung oleh JakPro yang menginginkan Jokowi masih berada dilingkaran kepresidenan walaupun kastanya turun satu baris menjadi Wakil Presiden dari Calon Presiden Prabowo Subianto.
Meski begitu, Rocky Gerung menanggapi hal tersebut dengan tawa. Karena dari penilaiannya tidak ada dasar atau argumen yang memungkinkan keduanya kembali maju di Pemilu 2024 mendatang.
“Ini sudah nggak jelas ini usulan itu, usulan dari Projo atau dari mana pun bahwa Prabowo dan Jokowi dipasangkan atau tukar tempat. Kalau tuker tempat mestinya Pak Prabowo Presiden dan Pak Jokowi Menteri Pertahanan kan begitu. Atau Pak Jokowi jadi Menteri Agama atau Menteri Sosial, itu lebih masuk akal,” kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat dari Rocky Gerung Official.
“Sebab kalau ditukar itu artinya, Pak Jokowi ini akan merembet ke Pak Prabowo dan nanti begitu pasangannya disuruh ‘wait’ ya Pak Prabowo turun elektabilitasnya karena Pak Prabowo dipasangkan dengan Pak Jokowi,” sambung Rocky Gerung .
Berdasarkan kepada psikologi masyarakat tersebut, Rocky Gerung ingin agar Prabowo Subianto bisa melakukan pembenahan arah politik.
Dan untuk Rocky Gerung, seharusnya Prabowo bisa menjadi sebuah tawaran alternatif kepada masyarakat yang ingin melihat pilihan lain.
“Jadi Psikologi publik ingin agar Jokowi tidak muncul lagi di dalam radar elektabilitas. Karena apapun itu orang akan anggap pasti permainan big data lagi Prabowo-Jokowi,,” tutur Rocky Gerung menambahkan.
“Jadi kira-kira itu dan Pak Prabowo tentu tahu bahwa hal ini juga semacam upaya untuk membatalkan perjanjan beliau dengan Bu Megawati, yaitu Prabowo-Puan,” ucap Rocky Gerung turut menilainya.