Bogor Times,Kabul-Pengawas Pentagon melaporkan krisis kemanusiaan di Afghanistan semakin memburuk di bawah pemerintahan Afghanistan.
Selain faktor Taliban, pemangkasan bantuan internasional juga ambil peran dalam situasi ini.
Terlebih menyusul runtuhnya pemerintahan sebelumnya. Jutaan warga Afghanistan telah mengungsi dan meninggalkan negara itu karena perubahan rezim dan keraguan seputar situasi tersebut.
Seperti dilansir laman Khaama pada Selasa (2/11), puluhan keluarga telah meninggalkan rumah dan ternak mereka di Daikondi, Panjshir, Helmand, dan provinsi lainnya.
Perubahan rezim sangat memengaruhi sektor swasta karena sebagian besar perusahaan lokal dan organisasi internasional tutup sejak pengambilalihan Taliban.
Situasi ini menandakan negara berada dalam kontraksi ekonomi yang mengerikan tanpa dukungan dan konektivitas internasional.
Pada Mei 2022, terdapat 24 juta warga Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Angka ini naik sebesar 5,6 juta orang jika dibandingkan tahun sebelumnya menurut pernyataan Inspektorat Jenderal AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) pada Rabu (4/5/2022) WIB.
Rumah tangga di Afghanistan mengalami situasi yang memburuk terkait pemenuhan kebutuhan dasar.
Pasalnya, sekitar 70 persen rumah tangga di sana ternyata tak bisa memenuhi kebutuhan dasar, termasuk makanan.
"Sekitar 70 persen rumah tangga dilaporkan tidak bisa memenuhi kebutuhan makanan pokok dan kebutuhan bukan makanan, mencerminkan dampak penurunan pendapatan rumah tangga, berdasarkan penemuan kami", ungkap laporan SIGAR, dilansir Al Arabiya News.
Badan PBB juga membagikan 74 dolar AS atau sekitar Rp1 juta kepada setiap keluarga di Afghanistan.
Salah seorang yang membantu membagikan uang tersebut, menyatakan kalau ada sekitar 50.000 hingga 60.000 keluarga yang masih membutuhkan dukungan di Kabul.
Selain itu, dia menyampaikan sudah ada 3.000 teridentifikasi yang terkena dampak paling parah menurut program tersebut.
“Mereka dapat menggunakan uang itu di musim dingin untuk membeli kayu atau apa pun yang mereka butuhkan,” tambahnya.