• Jumat, 22 November 2024

Tantangan Guru BK pada Asesmen Nasional

- Minggu, 5 Juni 2022 | 13:44 WIB
Ilustrasi:  (Pixabay.com)
Ilustrasi: (Pixabay.com)

Bogor Times- Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program pengganti Ujian Nasional yaitu Asesmen Nasional, yang dilaksanakan mulai bulan Maret tahun 2021.

Apa itu Asesmen Nasional? Asesmen Nasional menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makariem adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id.


Asesmen Nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran saja, program ini juga menjadi tanggungjawab guru bimbingan konseling. Guru bimbingan konseling harus mampu menyajikan data pendukung yang diperlukan oleh guru mata pelajaran.

Baca Juga: Menyambut PTM, Yayasan Pendidikan Muhammadiyah Parung Gelar Vaksinasi untuk Siswa Siswi

Kegiatan kolaborasi guru adalah unsur penting dalam keberhasilan program ini.

Program baru selalu membutuhkan waktu untuk dipahami, dan membutuhkan waktu untuk uji coba. Akan tetapi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah menyampaikan seperti dikutip dalam laman kemdikbud.go.id bahwa Asesmen Nasional untuk tahun 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri, tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus demi Asesmen Nasional”.

Pesan ini harus mampu dipahami oleh guru, kepala sekolah, peserta didik dan orang tua.

Baca Juga: Bunda Emmerio Kahn Mumtadz: Mamah pulang dulu ke Indonesia

Program Asesmen Nasional juga membawa tantangan bagi guru bimbingan konseling dalam perannya mendukung keterlaksanaan program tersebut. Mengapa hal ini menjadi tantangan? karena guru bimbingan konseling harus mampu mengupas satu persatu potensi diri yang dimiliki oleh peserta didik. Guru bimbingan konseling harus memiliki data yang akurat dan valid tentang karakteristik peserta didik yang akan terlibat dalam Asesmen Nasional.

Metode apa yang harus digunakan oleh guru bimbingan konseling?.

Bimbingan konseling memiliki dua teknik dalam memahami karakteristik peserta didik, yaitu melalui teknik tes dan teknik non tes. Hasil analisis dari asesmen tes dan asesmen non tes menjadi data potensi yang dimiliki peserta didik.

Baca Juga: Bunda Emmerio Kahn Mumtadz: Mamah pulang dulu ke Indonesia
Asesmen tes hanya dapat dilaksanakan oleh pihak yang berwenang selain guru bimbingan konseling, misalnya lembaga tes psikologi. Sedangkan guru bimbingan konseling memiliki wewenang untuk melakukan asesmen non tes.

Guru bimbingan konseling selanjutnya menerjemahkan hasil analisis tersebut, baik berupa asesmen tes maupun asesmen non tes untuk diubah menjadi profil individual. Kewenangan tersebut dapat digunakan untuk membuktikan bahwa guru bimbingan konseling mampu memberi data tentang profil individual pada masing-masing peserta didik.

Buku Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (2016) menyebutkan bahwa profil individual peserta didik berdasarkan hasil asesmen yang dimaksudkan menggambarkan tentang identitas diri peserta didik, karakteristik tugas perkembangan, klasifikasi kecerdasan, bakat, dan minat.

Baca Juga: Fakta Penghutang Lebih Galak dari Yang Beri Hutang, Pria Galak Ngamuk Saat Ditagih Hutang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X