• Jumat, 22 November 2024

KOPRI STAI Al-Aulia Mengadakan Acara Sekolah Islam dan Gender di Tengah Situasi Isu-isu Pemberdayaan Perempuan

- Selasa, 28 Juni 2022 | 22:09 WIB
Sekolah Islam dan Gemder (SIG)  (Dokumentasi Bogor Times)
Sekolah Islam dan Gemder (SIG) (Dokumentasi Bogor Times)

Bogor Times - Korps pergerakan mahasiswa Islam Indonesia putri(KOPRI) STAI Al-Aulia menyelenggarakan Sekolah Islam dan Gender di tengah situasi isu-isu pemberdayaan perempuan.

Acara Sekolah Islam dan Gender (SIG) ke IV ini di mulai dari hari minggu-senin tanggal 26-27 Juni 2022 di yayasan SMP Terpadu Bakti Pertiwi Tegal Waru Ciampea Bogor, dengan tema "Dialektika Kritis, dalam kesetaraan gender", pada Senin 27 Juni 2022.

Kegiatan yang dilakukan melalui kaderisasi formal KOPRI (Sekolah Islam dan Gender) umum bagi seluruh kader PMII dan menghadirkan sejumlah narasumber antaranya Sahabat/i PK PMII hinga di hadiri oleh Sahabati Yuli Yanti S.pd dari biro perguruan tinggi riset dan teknologi Kopri PB PMII.

Baca Juga: Prihatin Stunting, Kopri PMII Cabang Kota Bogor Ambil Peran Aktif di Bunda Peduli Stunting

Sarah Ketua KOPRI PK PMII STAI Al-Aulia menyambut baik para tamu undangan dan para peserta Sekolah Islam dan Gender (SIG), ke IV KOPRI PK PMII STAI Al-Aulia ini.

Sarah berharap kerja sama ini mampu memperkuat etos keilmuan di lingkungan, utamanya terkait dengan isu-isu Islam dan kesetaraan gender, serta pemberdayaan ekonomi perempuan.

"Semoga diskusi ini membuka ruang ruang bagi dialektika pemikiran-pemikiran kritis tentang Islam, gender dan pemberdayaan perempuan, terlebih dengan tantangan zaman", ucap sahabati Sarah.

Baca Juga: Prihatin Stunting, Kopri PMII Cabang Kota Bogor Ambil Peran Aktif di Bunda Peduli Stunting

Menurutnya, kekerasan berbasis gender dengan tantangan zaman ini relatif meningkat. "Di sisi lain, ini justru membuka akses bagi perempuan untuk memerangi dengan kualitas diri kopri karena tak bisa dimungkiri era teknologi yang semakin meningkat, menjadi peluang bagi kaum perempuan untuk menumbuhkan kreativitas dan ketrampilan di ruang-ruang informal", ujarnya.

Sahabati Dewi Nurbaiti juga ikut menyampaikan sambutan di acarai mengatakan bahwa tidak ada perbedaan hamba di hadapan Allah SWT kecuali dengan ketakwaannya justru ini menjadi acuan kesetaraan gender.

Isu-isu pemberdayaan perempuan, kasus kekerasan yang semakin meningkat, dan bagaimana tafsir terhadap agama yang selama ini terkesan meminggirkan peranan perempuan, menjadi sangat penting untuk didiskusikan. Ucap Dewi Ketua Kopri PC PMII Kabupaten Bogor.

Baca Juga: KH Raden Syarif Rahmat: Tauladan Lebah Bagi Bangsa Indonesia

"Salah satu obsesi Alquran ialah terwujudnya keadilan di dalam masyarakat. Keadilan dalam Alquran mencakup segala segi kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Karena itu Alquran tidak mentolerir segala bentuk penindasan, baik berdasarkan kelompok, etnis, warna kulit, suku bangsa, dan kepercayaan, maupun yang berdasarkan jenis kelamin", tegas Dewi.

Sahabat bela Akbar, menyampaikan rasa bahagianya serta memberikan apresiasi kepada sahabati Yuli Yanti karena telah memberi contoh kepada kaum perempuan terutama kopri untuk meningkatkan kualitas diri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Saepulloh

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X