Bogor Times- Jika masjid tanpa kotak amal karena perncuri, maka Kakbah pun pernah alami 22 tahun tanpa Hajar Aswad karena perampok.
Dalam historisnya, batu yang dimuliakan umat Muslim di dunia itu pernah dicuri oleh sekawanan perampok. Alhasil, selama 22 tahun lamanya Kakbah tak ber Hajar Aswad.
Bahkan lebih mengerikannya, berbarengan dengan hilangnya Hajar Aswad terdapat pristiwa pembantaian massal para jamaah haji dan penduduk mekah kala itu.
Baca Juga: Wow, Aksi Nekat Emak-emak Trobos Rel Kereta Api
Baca Juga: Erick Thohir : Kontribusi BUMN ke Negara Rp1.200 Triliun
Baca Juga: Ogah Menunggu Janji Pemerintah, Warga Blokir Jalan Rusak Usia Puluhan Tahun
Ibnu Katsir dalam Al-Bidâyah wan Nihâyah, Ibnul Atsir dalam Al-Kâmil fit Târîkh, Ibnu Jari ath-Thabari dalam Tarîkhul Umam wal Muluk, dan sejumlah sejarawan lainnya dengan jelas menerangkan historis kelam tersebut.
Di antaranya tulisan Ibnu Katsir dalam Al-Bidâyah wan Nihâyah cukup objektif dan komprehensif menerangkan, pada suatu waktu di musim haji tahun 317 H/886 M, segerombolan perampok datang ke Makkah untuk berbuat onar.
Mereka merupakan kelompok Qaramithah (termasuk Syiah Ismailiyah) di bawah pimpinan Abu Thahir Sulaiman bin Abu Said al-Husain al-Janabi.
Baca Juga: RSUD Cibinong Ganti Direksi, PLT Bupati Bogor Iwan Setiawan Dianggap Offside
Baca Juga: Warga Garut Siaga Fahan Radikal
Keberadaan mereka sangat ditakuti. Mendengar namanya saja, orang-orang Makkah segera mengamankan diri masing-masing.
Kebetulan, jamaah haji dari Irak di bawah pimpinan Manshur ad-Dailami yang pada tahun ini ke Makkah menjadi sasaran empuk mereka.
Tepat pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), orang-orang Qaramithah merampas seluruh harta jamaah, bahkan tak segan membantai siapa saja jamaah yang mereka temui.