Bogor Times- Hari Raya Idul Adha yang merupakan hari raya Umat Islam segera akan tiba. Beriringan dengan itu, umat Islam tengah sibut memilih hewan kurban.
Khusus di Indonesia, lebaran Idul Adha kali ini berbeda dari biasanya. Di tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit ratusan ribu ternak penduduk, warga yang hendak berkurban diharuskan lebih berhati-hati dalam memilih ternak yang akan dibeli.
Dosen Fakultas Peternakan dari Universitas Islam Malang (Unisma), drh Nurul Humaidah, hendak membagikan tips memilih hewan kurban yang baik dan tepat.
Baca Juga: Ormas Terbesar di Indonesia, Ditanya Perwakilan 17 Negara Terkait Perannya Untuk Dunia Internasional
Baca Juga: Muhammadiyah Berbeda dalam Penentuan Awal Idhul Adha, Wagub UU Anggap Biasa-biasa Saja
Baca Juga: Ringkus Para Penimbun Solar, Polda Jabar Apresiasi Kinerja Polres Bogor
Pertama, hewan tampak sehat berdasarkan tampilan fisiknya dan tidak menunjukan gejala-gejala tertentu. “Memilih hewan yang sehat dengan melihat secara visual yaitu hewan lincah tidak lesu, nafsu makan baik, tidak diare. Ini di luar syarat syar'i menurut syariat ya,” katanya mengutip media NU Online, Rabu 6 Juli 2022).
Menurutnya, hewan yang lincah mengindikasikan kondisi tubuh ternak sedang dalam keadaan baik. Selain itu, calon pembeli perlu memperhatikan masa inkubasi virus PMK pada hewan.
Hal ini guna mengantisipasi risiko virus yang muncul usai ternak dipilih dan dibeli. Ia menjabarkan, masa inkubasi hewan ternak mulai dari 1-14 hari. Jika pembeli saat ini membeli hewan kurban dengan kondisi fisik sehat (masih dalam masa inkubasi), maka masih ada kemungkinan bisa terkena.
Baca Juga: Wow, Aksi Nekat Emak-emak Trobos Rel Kereta Api
Baca Juga: Boleh Tinggalkan Shalat Usai Infaq Rp 25 Ribu, Simak Ajaran Aliran Sesat di Garut
“Takutnya, saat membeli hewan kelihatan sehat, tetapi pada saat sudah sampai di tempat penampungan atau sebelum disembelih tanda-tanda PMK muncul seperti meningkatnya air liur dan lepuh pada kaki,” ungkap dokter hewan lulusan Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur itu.
“Yang paling aman adalah beli hewan kurban atau hewan kurban diantarkan pada saat H-1 sampai H-2 dari pemotongan,” tambahnya.
Maka dari itu, Dokter Humaidah meminta kepada calon pembeli ternak kurban untuk memastikan kondisi fisik hewan yang bakal dibeli lincah dengan nafsu makan yang baik.
Artikel Terkait
Wow, Aksi Nekat Emak-emak Trobos Rel Kereta Api
Langgar Aturan, Diduga Oknum Polisi Jadi Sorotan Netizen Usai Viral di Direct Message (DM) Instagram Polres
Boleh Tinggalkan Shalat Usai Infaq Rp 25 Ribu, Simak Ajaran Aliran Sesat di Garut
Jangankan Kotak Amal di Masjid, Hajar Aswad di Kakbah pun Pernah Dicuri, 22 Tahun Menghilang
Izin ACT Dicabut, Karena Pelanggaran Hukum PP
Izin ACT Dicabut, Karena Pelanggaran Hukum PP
Gp Ansor dan Kemenag Bogor gelar Doa bersama untuk Keselamatan Ibadah Haji
Ringkus Para Penimbun Solar, Polda Jabar Apresiasi Kinerja Polres Bogor
Muhammadiyah Berbeda dalam Penentuan Awal Idhul Adha, Wagub UU Anggap Biasa-biasa Saja
Ormas Terbesar di Indonesia, Ditanya Perwakilan 17 Negara Terkait Perannya Untuk Dunia Internasional