• Jumat, 22 November 2024

Sebab Diturunkannya Ayat Toleransi Beragama Penafsiran QS Al-Mumtahanah Ayat 8

- Senin, 11 Juli 2022 | 11:28 WIB
Kitab Rambang (dok. Kebudayaan Jateng)
Kitab Rambang (dok. Kebudayaan Jateng)

Bogor Times- Kurangnya pemahaman Ayat dalam Alquran menjadi persoalan Umat Islam. Dalam praktiknya, penafsiran Al Quran diharuskan dengan pembekalan ilmu tafsir dan beberapa disiplin ilmu lainnya.

Yang tak kalah penting adalah Ilmu Asbabunnuzul Al Quran atau (Ilmu tentang sebab-sebab diturunkannya Ayat Al Quran).

Sejarah Diturunkannya Ayat Imam Syamsuddin al-Qurthubi (w. 671) mengutip beberapa pendapat ulama perihal sejarah diturunkannya ayat di atas.

Baca Juga: Batasan dan Bentuk Perbuatan Bagi Antar Agama dalam Islam, Penafsiran QS Al-Mumtahanah Ayat 9

Baca Juga: Kewajiban Berbuat Baik Pada Umat Agama Lain, Penafsiran QS Al-Mumtahanah Ayat 8

Baca Juga: Penjelasan Kaya dan Miskin dalam Hak Perolehan Kurban

Dalam kitabnya disebutkan, suatu saat Qatilah hendak mendatangi anak putrinya, Sayyidah Asma’ binti Abu Bakar, untuk memberikan anting dan barang-barang lainnya. Ketika itu Qatilah adalah mantan istri Sayyidina Abu Bakar—ia ditalak sejak masa jahiliyah.

Setelah bertemu, Asma’ yang saat itu sudah memeluk agama Islam—sementara ibunya tidak— menolak dengan tegas pemberian itu, bahkan ia menyuruh sang ibu keluar meninggalkan rumahnya, dengan alasan “tidak diperbolehkannya menjalin kerukunan dan pergaulan” dengan pemeluk agama lain. Dengan perasaan kecewa, Qatilah mendatangi Rasulullah saw untuk mengadukan kejadian yang dialaminya.

 Setelah semuanya disampaikan kepadanya, turunlah ayat di atas. (Imam al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, [Darul Kutub al-Mishriah, cetakan kedua: 1964], juz XVI, h. 59).

Baca Juga: Isarat Buruk Saat Mimpikan Kakbah Berpindah dan Terbakar

Baca Juga: Kewajiban Haji dan Umroh Hanya Sekali, ini Alasannya

Baca Juga: Hidangan Darah Sapi atau Marus Hasil Kurban, Apa Hukumnya?

Konteks Perang vs Konteks Damai Pada ayat selanjutnya, Allah melarang umat Islam untuk berteman dan bergaul dengan pemeluk agama lain, apabila mereka memerangi umat Islam, atau membantu kelompok-kelompok yang menyerang Islam.

Sebagaimana ditegaskan, Artinya: “Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS Al-Mumtahanah: 9).

Secara tegas, Allah swt melarang umat Islam untuk berkawan dan menjalin hubungan dengan pemeluk agama lain pada ayat di atas, hanya saja poin penting yang perlu dipahami adalah kaidah-kaidah dalam penafsiran Al-Qur’an, bahwa setiap ayat harus diletakkan dalam proporsi dan sesuai dengan konteksnya masing-masing, karena sejatinya ayat Al-Qur’an tidak turun dalam ruang hampa yang dengan sewenang-wenang bisa diterapkan di mana-mana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X